Bisnis.com, JAKARTA- Ekonom memprediksi sejumalah sentimen berpeluang menguatkan dolar Amerika Serikat.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menilai kepastian global masih tinggi di tengah harapan komoditas menjadi penopang.
“Ketidakpastian global masih tinggi,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (12/10/2016).
Dikemukakan tren penguatan harga minyak menajam setelah kesepakatan pembatasan produksi OPEC dan beberapa non-OPEC sepertinya akan terealisasi.
Namun, tambahnya, di luar itu ketidakpastian masih tinggi. Yaitu:
- Peluang kenaikan Fed Fund Rate target meningkat di Desember 2016
- Inggris mempercepat proses keluar Uni Eropa di kuartal I/2017
- Taper tantrum ECB
- Persaingan pemilu AS masih sengit
- Masalah denda Deutsche Bank yang belum usai
“Dolar diuntungkan dengan situasi itu,” kata Rangga.
Minggu ini, tambahnya, yang terpenting adalah FOMC minutes meeting, diperkirakan ditegaskan rencana kenaikan FFR target di 2016.
“Minggu depan fokus akan tertuju pada pertemuan ECB yang diharapkan bisa menambah stimulusnya. Saat ini imbal hasil Bund tenor 10 tahun sudah positif,” kata Rangga.