Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (4/10/2016) resisten 12.942 dan support 13.020.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengemukakan rupiah kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan kemarin.
Dirilisnya inflasi di bulan September kembali mampu membuat rupiah menguat terbatas, cenderung menguji level psikologis barunya.
“Kini rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (4/10/2016)
Dikemukakan Laju pound sterling kemarin terlihat bergerak melemah setelah Theresa May selaku Perdana Menteri Inggris yang baru memberikan sinyal bahwa Brexit akan dimulai di akhir Maret 2017.
Dia juga memberikan sinyal bahwa perusahaan Inggris bebas untuk beroperasi di pasar Eropa.
Keadaan tersebut terpaksa memukul pound sterling, tapi menguntungkan dari sisi ekuitas.
Dari dalam negeri, BPS mencatat inflasi pada September 2016 sebesar 0,22%, dengan indeks harga konsumen 125,41 dengan kenaikan indeks harga, antara lain pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,34%); perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,29%); serta kelompok sandang (0,13%).
BPS juga mencatat tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September 2016) sebesar 1,97% dan tingkat inflasi YoY sebesar 3,07% dimana cukup direspons positif pelaku pasar dan berimbas pada menguatnya rupiah.
Pergerakan rupiah atas dolar AS
Tanggal | Rupiah atas dolar AS |
3 Oktober | 12.983 |
30 September | 13.042 |
29 September | 12.972 |
Sumber: Bloomberg, 2016