Bisnis.com, JAKARTA– Reli harga batu bara kontrak Desember 2016 berakhir pada penutupan perdagangan Selasa (27/9/2016), setelah mengalami penguatan selama dua hari perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak Desember 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup melemah meski tipis sebesar 0,08% atau 0,05 poin ke US$64,95/metrik ton.
Sementara pada perdagangan Senin (26/9/2016), harga batu bara kontrak Desember ditutup naik tajam 1,40% atau 0,90 poin ke US$65/metrik ton.
Pergerakan harga batu bara sebelumnya telah reli selama dua hari perdagangan sejak penguatan pertama sebesar 0,16% ke US$64,10 pada tanggal 23 September.
Penurunan performa batu hitam pada penutupan perdagangan kemarin sejalan dengan pelemahan tajam minyak mentah.
Harga minyak WTI kontrak November kemarin ditutup drop 2,74% atau 1,26 poin ke US$44,67, sedangkan patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak November berakhir anjlok hampir 3% ke US$45,97 per barel.
Harga minyak mentah melemah setelah Arab Saudi menyatakan tidak mengharapkan kesepakatan pembatasan produksi dalam pertemuan para menteri negara-negara OPEC pekan ini.
"Harga jatuh menyusul fakta tidak akan ada kesepakatan yang efektif dari OPEC, kemudian ditopang oleh pernyataan IEA bahwa kelebihan pasokan akan bertahan hingga 2017," kata Sarah Emerson, Managing Director ESAI Energy Inc kepada Bloomberg.
Pergerakan harga batu bara kontrak Desember 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
27 September | 64,95 (-0,08%) |
26 September | 65,00 (+1,40%) |
23 September | 64,10 (+0,16%) |
22 September | 64,00 (-0,47%) |
21 September | 64,30 (+2,31%) |
Sumber: Bloomberg