Bisnis.com, JAKARTA - Penahanan suku bunga acuan oleh empat bank sentral yang dinantikan investor Indonesia, membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat seiring bergairahnya lantai bursa global.
Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve, Bank of Japan, European Central Bank, dan Bank Indonesia, memutuskan untuk menahan kebijakan moneter. The Fed menahan penaikkan suku bunga acuan, sebaliknya BI menunda penurunan BI Rate.
Kiswoyo Adi Joe, analis PT Recapital Securities, mengatakan bank-bank sentral masih belum optimistis dengan kondisi ekonomi masing-masing negara. Bila perekonomian sudah pulih, The Fed seharusnya menaikkan Fed Fund Rate (FFR).
"BI Rate tidak turun, tapi 7-days reverse repo rate dipangkas lantaran bank sentral ingin memacu pertumbuhan ekonomi dan bank-bank bisa menurunkan suku bunga kredit," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (22/9/2016).
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG) BI pada 21-22 September memutuskan untuk menurunkan BI 7-days reverse repo rate sebesar 25 basis poin dari 5,25% menjadi 5%. Sedangkan, suku bunga depocit facility dipangkas 25 bps menjadi 4,25% dan lending facility diturunkan 25 bps menjadi 5,75%.
Saat BI menurunkan 7-days reverse repo rate, IHSG ditutup menghijau 0,71% sebesar 37,67 poin ke level 5.380,26. Penguatan IHSG seiring dengan bergairahnya bursa global yang mayoritas ditutup di zona positif.
Kiswoyo menjelaskan, keputusan penahanan suku bunga oleh The Fed diperkirakan akan berlangsung hingga Desember 2016. Pemilu presiden yang digelar pada November mendatang diperkirakan menjadi alasan penaikkan suku bunga dilakukan pada Desember 2016 atau Januari 2017.
Sementara, keputusan BI untuk memangkas 7-days reserve repo rate diproyeksi mampu memangkas suku bunga kredit hingga level single digit. Realisasi amnesti pajak bakal menambah likuiditas dana perbankan menyusul membanjirnya dana asing di Indonesia.
Hingga Kamis (22/9/2016), uang tebusan dalam program tax amnesty mencapai Rp35,3 triliun dengan komposisi harta Rp1.468 triliun. Perolehan uang tebusan telah mencapai 21,39% dari total target Rp165 triliun.
"Masih cukup jauh dari target, seharusnya tahap I bisa mencapai 60%-70% dari target. Kalau amnesti pajak tercapai, likuiditas di dalam negeri bisa cair, bunga kredit bisa turun," kata dia.
Dia memerkirakan, realisasi amnesti pajak akhir September ini sangat dinanti pelaku pasar. Realisasi tax amnesty diperkirakan mengerek IHSG dengan level resistance kuat 5.500.
Bila realisasi tax amnesty tercapai, sambungnya, capital inflow bakal mengalir deras ke dalam negeri. Sebaliknya, bila amnesti pajak tidak tercapai, investor asing tidak akan masuk ke Indonesia dan IHSG sulit menembus all time high.
Bank Indonesia mencatat aliran masuk modal asing ke pasar keuangan Indonesia hingga Agustus 2016 telah mencapai US$11,1 miliar. Capaian itu telah melampaui capital inflow sepanjang tahun lalu.
Dari lantai bursa, investor asing di keseluruhan pasar membukukan aksi jual bersih Rp229,5 miliar dengan net buy Rp34,46 triliun sejak awal tahun. Total transaksi investor asing mencapai Rp491,7 triliun dan domestik Rp641,6 triliun year-to-date.
Diperkirakan, IHSG dapat mencapai level 5.800 pada akhir tahun ini apabila realisasi tax amnesty sesuai target. Sebaliknya, IHSG hanya akan mencapai level 5.200-5.300 jika target amnesti pajak tidak tercapai.
Pada kesempatan berbeda, analis PT Bahana Securities Muhammad Wafi, menjelaskan efek paling besar terhadap IHSG adalah BI Rate seiring dengan rendahnya inflasi. Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini diproyeksi tidak mencapai 5,1% lantaran angka inflasi yang rendah.
Pemangkasan 7-days reserve repo rate diperkirakan berdampak sistemik terhadap bunga kredit, dan akhirnya berpengaruh positif bagi angka inflasi. "Pemerintah harus menaikkan angka inflasi, caranya dengan menurunkan BI Rate," ucapnya secara terpisah.
Dari lantai bursa, investor asing di pasar reguler telah menunjukkan tanda-tanda kembali masuk dengan mencapai net buy Rp600 miliar. Meski begitu, investor asing masih membukukan net sell pada perdagangan kemarin.
Derasnya aliran modal asing dari awal tahun ini ke Indonesia diperkirakan lantaran outlook sejumlah lembaga pemeringkat internasional yang positif bila dibandingkan dengan emerging market lain. Program tax amnesty kemudian menyusul sentimen positif itu dan membuat asing kian deras mengguyur pasar keuangan Indonesia.
Defisit APBN diproyeksi dapat tertutup oleh adanya amnesti pajak. Sehingga, seluruh lembaga pemeringkat global memiliki peluang untuk menaikkan rating Indonesia ke level investment grade.
Realisasi amnesti pajak diproyeksi membuat IHSG berlari kencang. Capital inflow akan semakin deras masuk ke bursa Tanah Air. Bahana masih mempertahankan target IHSG akhir tahun di level 5.700 seiring realisasi amnesti pajak.