Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI Sepekan: TAX AMNESTY Bikin IHSG Rebound

Lonjakan realisasi amnesti pajak dalam dua hari terakhir berhasil membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) rebound setelah terus mengalami tekanan jual oleh investor asing.
Total capital outflow yang terjadi pada minggu ini sebesar Rp1,89 triliun. /Bisnis.com
Total capital outflow yang terjadi pada minggu ini sebesar Rp1,89 triliun. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Lonjakan realisasi amnesti pajak dalam dua hari terakhir berhasil membuat Indeks harga saham gabungan (IHSG) rebound setelah terus mengalami tekanan jual oleh investor asing.

Akhir pekan ini, IHSG ditutup menguat 0,04% sebesar 1,95 poin ke level 5.267,77. Sehari sebelumnya, IHSG melesat tertinggi dalam enam pekan 2,33% sebesar 119,78 poin ke level 5.265,82.

Lonjakan IHSG dalam dua hari lalu menahan tekanan yang terus terjadi selama beberapa waktu terakhir. Namun, IHSG masih membukukan pelemahan dalam pekan ini 0,27% sebesar 14,14 poin.

Pekan ini, hampir seluruh lantai bursa di Asia Pasifik ditutup tertekan dengan koreksi tertinggi dari bursa Taiwan 3,89%. IHSG tercatat masih menguat 14,69% year-to-date.

Analis PT Bahana Securities Muhammad Wafi menjelaskan rebound IHSG disokong oleh realisasi tax amnesty yang melesat dalam dua hari terakhir. Neraca perdagangan Agustus 2016 juga menjadi motor penggerak bagi pelaku pasar.

"Angka realisasi tax amnesty dalam dua hari terakhir sejalan dengan prediksi Bahana Securities. Realisasi akan direspons positif oleh pelaku pasar," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (16/9/2016).

Hingga akhir pekan, jumlah penerimaan uang tebusan berdasarkan surat setoran pajak sejak pelaksanaan tax amnesty pajak mencapai Rp29,1 triliun. Penerimaan tebusan itu mencapai 17,6% dari total target Rp165 triliun.

Secara keseluruhan, pernyataan harta telah mencapai Rp624 triliun. Tax amnesty tahap I dengan tarif repatriasi tebusan termurah 2% akan berlaku hingga 30 September 2016.

Wafi menjelaskan, keikutsertaan sejumlah konglomerat nomor wahid di Indonesia, menjadi pemicu pengusaha-pengusaha lainnya untuk mengikuti jejak deklarasi pajak.

Terakhir, mantan bos Grup Astra Theodore Permadi Rachmat yang mendatangi Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta. Pemilik Triputra Group ini tercatat sebagai orang terkaya ke-20 di Indonesia versi majalah Forbes dengan kekayaan US$1,35 miliar.

Menurut Wafi, realisasi amnesti pajak tahap I hingga akhir September diproyeksi dapat menyentuh 10% dari total target. Lonjakan kenaikan repatriasi amnesti pajak dalam dua hari terakhir telah menjadi sentimen penepis lesunya pasar global di lantai bursa.

Saat bersamaan, realisasi neraca perdagangan Indonesia juga menggembirakan. Setelah mengalami penurunan, ekspor Agustus 2016 meningkat 31,54% menjadi US$12,63 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Catatan ekspor lebih tinggi dari nilai impor yang mencapai US$12,34 miliar atau meningkat 36,84% dari Juli 2016. Secara kumulatif, neraca perdagangan pada Agustus 2016 mengalami surplus US$293,6 juta dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$921,3 juta dan sektor migas justru defisit US$627,7 juta.

Dari sisi eksternal, mulai rebound harga minyak mentah dunia juga turut mendorong penguatan IHSG sepekan. Bursa saham regional mulai menghijau setelah pada awal pekan tertekan akibat sentimen bank sentral Eropa.

Dia memerkirakan, faktor-faktor penggerak IHSG akan berlanjut hingga pekan depan. Setidaknya, kabar gembira akan dinati pelaku pasar saat The Fed menggelar Federal Open Market Committee (FOMC) dan Bank Indonesia melakukan rapat dewan gubernur (RDG) pada 22 September.

Pelaku pasar memerkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan dalam FOMC. Sebaliknya, BI diproyeksi menurunkan suku bunga acuan BI Rate hingga 25 basis poin.

"Bahana masih dalam view The Fed akan menaikkan suku bunga tapi tidak bulan ini. Kelihatannya pada akhir tahun, minimal Desember," tuturnya.

Dari lantai bursa, pekan ini investor asing terus melepas portofolio dengan mencatatkan net sell Rp1,88 triliun. Capaian itu membuat perolehan net buy investor asing sejak awal tahun menipis menjadi Rp34,68 triliun dengan total transaksi Rp480,7 triliun.

Terpisah, analis PT Reliance Securities Tbk. Lanjar Nafi, menilai mayoritas bursa Asia ditutup menguat mengakhiri pekan ini. Prospek naiknya suku bunga AS tahun ini berkurang setelah beberapa data penjualan ritel di AS mengecewakan menjadi faktor pendorong penguatan bursa Asia.

Dia menjelaskan, investor pun berspekulasi positif pada pada keputusan bank sentral Jepang yang memperluas pelongaran pada pekan depan. Selain itu, optimisme atas penjualan Iphone-7 di Jepang membuat saham beberapa perusahaan pemasok Appel melonjak cukup signifikan pada akhir pekan.

Saat bersamaan, IHSG ditutup naik 1,95 poin sebesar 0,04% ke level 5.267,77 dengan volume perdagangan yang cenderung moderat. Pergerakan IHSG pada akhir pekan ini cenderung tertekan melihat capital outflow investor asing pada minggu ini cukup tinggi.

"Total capital outflow yang terjadi pada minggu ini sebesar Rp1,89 triliun. Sektor aneka industri yang menghapus sebagian keuntungannya pada perdagangan sebelumnya menjadi penekan IHSG pada akhir pekan ini. Sedangkan sektor konsumer yang menguat 1,35% menjadi penahan pelemahan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper