Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak Desember 2016 terpantau kembali menguat pada perdagangan siang ini, Rabu (14/9/2016), menyusul membaiknya indikator ekonomi di China yang memberikan lebih banyak petunjuk pemulihan global.
Harga tembaga menguat 0,59% atau 1,25 poin ke US$211,40 per pound pada pukul 14.23 WIB meski dibuka turun tipis 0,07% di posisi US$210 per pound.
Pada perdagangan kemarin (Selasa, 13/9/2016), harga tembaga ditutup naik tipis 0,07% atau 0,15 poin ke posisi 210,15.
Seperti dilansir Reuters hari ini, jumlah produksi pabrikan dan penjualan ritel China naik lebih cepat dari yang diperkirakan pada Agustus setelah penguatan pasar perumahan dan banyaknya belanja infrastruktur pemerintah menopang pertumbuhan pada negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.
“Harga tembaga telah cukup tangguh. Mungkin dapat dikatakan, permintaan telah sedikit naik. Permintaan fisik mungkin sedikit lebih baik dari yang (investor) pikirkan,” ujar Dan Morgan dari UBS.
Di sisi lain dilaporkan, para pekerja di tambang tembaga Los Bronces milik Anglo American memulai aksi mogok mereka pada Jumat setelah menolak tawaran final perusahaan dalam hal diskusi upah kolektif, sehingga berpotensi menghambat produksi perusahaan tersebut.
Berbanding terbalik dengan tembaga, pergerakan harga nikel dan timah di Shanghai Futures Echange terlihat melemah pada perdagangan hari ini.
Harga nikel untuk kontrak Januari 2017 ditutup melemah 0,83% atau 660 poin ke 78.540 yuan/metrik ton setelah dibuka turun tipis 0,01% atau 10 poin di level 79.190.
Adapun harga timah kontrak Januari 2017 berakhir melemah 0,38% atau 470 poin ke 122.480 yuan/metrik ton setelah dibuka naik tipis 0,06% atau 70 poin di level 123.020.
Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak Desember 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
14/9/2016 (Pk. 14.23 WIB) | 211,40 | +0,59% |
13/9/2016 | 210,15 | +0,07% |
12/9/2016 | 210,00 | +0,36% |
9/9/2016 | 209,25 | -0,36% |
8/9/2016 | 210,00 | +0,12% |
Sumber: Bloomberg