Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten properti spesialis bangunan jangkung (high rise), PT Greenwood Sejahtera Tbk. berencana menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau HMETD atau rights issue.
Dalam keterangan tertulis yang diterbitkan perseroan, Selasa (6/7/2016), Greenwood berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,5 miliar saham dengan nominal Rp100 per lembar. Dengan kata lain, Greenwood membidik tambahan modal sebanyak-banyaknya Rp250 miliar.
Manajemen Greenwood belum bisa memastikan pelaksanaan penerbitan saham baru. Pasalnya, perseroan belum mendaftarkan perihal aksi korporasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencananya, Greenwood memang akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUSPLB) pada 12 Oktober 2016 guna meminta restu pemegang saham terkait rencana rights issue.
Di sisi lain, Greenwood menargetkan prapenjualan sebanyak Rp400 miliar hingga akhir 2016. Realisasinya telah mencapai 40% hingga paruh pertama tahun ini.
Bamband Dwi Yanto, Direktur Keuangan Greenwood, mengatakan opimistis target penjualan bisa terpenuhi berkat sejumlah stimulus positif yang mengguyur sektor properti."Kami lihat banyak kebijakan pemerintah yang akan membantu penjualan, termasuk tax amnesty," jelasnya.
Bambang menambahkan, amnesti pajak diharapkan bisa memulihkan kepercayaan diri investor untuk belanja properti. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir pembelian properti dari kalangan investor menurun drastris karena terganjal masalah pajak.