Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi IHSG & Oblgasi: Waspadai Capital Outflow

Pelaku pasar di lantai bursa dan obligasi negara diharapkan mewaspadai keluarnya dana asing (capital outflow) setelah pernyataan hawkish Gubernur Federal Reserve Janet Louise Yellen.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku pasar di lantai bursa dan obligasi negara diharapkan mewaspadai keluarnya dana asing (capital outflow) setelah pernyataan hawkish Gubernur Federal Reserve Janet Louise Yellen.

Kepala Riset PT Nong Hyup Koorindo Securities Indonesia Reza Priyambada menilai pekan ini seharusnya ada pergerakan positif pada Indeks harga saham gabungan (IHSG). Investor asing masih wait and see setelah pernyataan The Fed yang ingin menaikkan suku bunga acuan.

"Tetapi, Jumat kemarin, rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat tidak bagus. Data ketenagakerjaan di bawah ekspketasi, memberikan peluang bagi The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga dalam waktu dekat," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu (4/9/2016).

Akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 0,35% sebesar 18,91 poin ke level 5.353,46. Investor asing membukukan aksi jual bersih senilai Rp6,3 miliar.

Selama sepekan, investor asing membukukan net sell sebesar Rp2 triliun dengan penjualan portofolio Rp14,15 triliun. Aksi net sell itu membuat total net buy investor asing sejak awal tahun menipis menjadi Rp37,38 triliun.

Reza menilai pelaku pasar masih menunggu sentimen dari dalam negeri. Aksi taipan James Riady yang mengikuti program tax amnesty diperkirakan memberikan dampak positif bila diikuti oleh konglomerat lainnya.

Pelaku pasar menunggu data-data realisasi amnesti pajak seiring dengan mulai rilisnya laporan harta oleh orang-orang terkaya di Indonesia. Pekan ini, investor asing diproyeksi masih melakukan profit taking dengan sentimen positif dari penguatan di pasar global.

IHSG diproyeksi bergerak pada level support 5.300-5.340 dan resistance 5.385-5.425. Penguatan lantai bursa global setelah melemahnya kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga September ini, membuat sentimen positif terhadap bursa Tanah Air.

Pada kesempatan terpisah, analis PT Infovesta Utama Edbert Suryajaya, menuturkan investor asing masih masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dalam tren dalam jangka panjang. Akibat pernyataan The Fed, diakuinya investor asing mulai mencatatkan capital outflow.

"Sekarang tergantung AS, bila ada perubahan suku bunga, tentu investor asing pelang-pelan akan menarik dana. Tetapi investor asing cenderung stabil di pasar obligasi negara," tuturnya.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat pasar obligasi domestik bergerak tertekan selama beberapa pekan terakhir. Kondisi tersebut tercermin dari menurunnya pergerakan Indonesia Composite Bond Index (ICBI) sebesar 1,48 poin (week-on-week/wow) dari level 214,6138 ke level 213,1278.

Penurunan ICBI disebabkan oleh menurunnya indeks total return obligasi pemerintah sebesar 1,60 poin wow ke level 210,9993 dan juga indeks total return obligasi korporasi sebesar 0,44 poin wow ke level 219,0723. Secara tahun berjalan, ICBI masih sanggup mencatatkan positive return sebesar 16,29% year-to-date.

Kepemilikan asing di pasar SBN hingga Kamis (25/8), mencapai Rp670,58 triliun. Angka kepemilikan investor asing itu terkoreksi Rp5,69 triliun dari pekan sebelumnya Rp676,44 triliun.

Edbert menilai ekspektasi pelaku pasar terhadap penaikkan suku bunga acuan oleh The Fed pada September ini semakin mengecil menjadi sekitar 30%. Prediksi pelaku pasar terus terjadi volatile seiring dengan rilis data-data perekonomian AS.

"Sedangkan, yield obligasi negara masih cukup bisa bersaing dengan emerging market di Asia Tenggara," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper