LOGAM INDUSTRI: Terangkat Bargain Hunting, Tembaga Masih Terancam Dolar

Bisnis.com, JAKARTA– Pergerakan harga tembaga kontrak Desember 2016 terpantau naik pada perdagangan siang ini, Rabu (31/8/2016), meski masih menghadapi pelemahan sejalan dengan penguatan dolar AS.

Harga tembaga naik tipis 0,05% atau 0,10 poin ke US$207,75 per pound pada pukul 14.20 WIB setelah dibuka dengan pergerakan stagnan di posisi US$207,65 per pound.

Sementara itu pada perdagangan Selasa (30/8/2016), harga tembaga ditutup melemah 0,12% atau 0,25 poin ke posisi 207,65 seiring penguatan dolar ke level tertinggi dalam tiga pekan.

Seperti dilansir Reuters hari ini, harga logam tersebut naik akibat aksi bargain hunting yang terbatas. Namun, pergerakannya masih tertekan penguatan dolar pada kisaran tertingginya terhadap sejumlah mata uang utama hari ini akibat meningkatnya spekulasi kenaikan suku bunga AS tahun ini.

Penguatan dolar menurunkan permintaan untuk komoditas dengan membuat nilainya menjadi kurang terjangkau bagi para pembeli yang membayar dalam mata uang lainnya.

“Pelemahan pada komoditas cenderung berlanjut dalam jangka pendek dengan menguatnya dolar AS serta lesunya fundamental yang mengurangi minat investor,” papar ANZ dalam risetnya.

Berbanding terbalik dengan tembaga, pergerakan harga nikel dan timah di Shanghai Futures Echange terlihat melemah pada perdagangan hari ini.

Harga nikel untuk kontrak Januari 2017 ditutup turun 0,23% atau 180 poin ke 78.380 yuan/metrik ton setelah dibuka melemah 0,74% atau 580 poin di level 77.980.

Adapun harga timah kontrak Januari 2017 berakhir melemah 0,55% atau 690 poin ke 124.050 yuan/metrik ton setelah dibuka turun 0,18% atau 230 poin di level 124.510.

Sementara itu indeks dolar AS yang melacak pergerakan dolar terhadap sejumlah mata uang utama terpantau naik tipis 0,03% atau 0,028 poin ke level 96,082 pada pukul 14.21 WIB.

Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak Desember 2016:

Sumber: Bloomberg