Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Korea Selatan kembali berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (29/8/2016), seiring dengan pelemahan tajam nilai tukar won Korea Selatan terhadap dolar AS menyusul komentar hawkish para pejabat The Fed tentang kuatnya kemungkinan kenaikan suku bunga AS.
Indeks Kospi ditutup turun 0,25% atau 5,15 poin ke 2.032,35, setelah dibuka melemah 0,43% atau 8,86 poin di posisi 2.028,64.
Sebanyak 128 saham menguat, 585 saham melemah, dan 52 saham stagnan dari 765 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada penutupan perdagangan hari ini.
Saham Sempio Foods Co. jatuh 6,02%, diikuti oleh saham Hyundai C&F Inc. yang melemah 2,96%, It’s Skin Co. Ltd. yang turun 2,75%, dan Kyongbo Pharmaceutical Co. Ltd. yang anjlok 4,30%.
Sementara itu, nilai tukar mata uang won Korea Selatan melemah tajam 1% atau 11,19 poin ke posisi 1.124,97 per dolar AS pada pukul 13.29 WIB, setelah dibuka di posisi 1.122,49.
Dalam pidatonya pada pertemuan bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming, akhir pekan lalu, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bahwa kemungkinan untuk pengetatan kebijakan moneter AS telah menguat.
Pernyataan tersebut kemudian dipertegas kembali oleh Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer yang menyebutkan mungkinnya kenaikan tingkat suku bunga pada September.
"Dalam jangka pendek, komentar hawkish terbaru dari para pejabat senior The Fed tidaklah positif bagi aliran dana emerging market. Sebagai contoh, kita mungkin akan melihat aliran dana asing keluar dari Korea Selatan pekan ini, di saat investor menjadi lebih berhati-hati sebelum rilis data tenaga kerja AS," ujar Chung Sung Yoon, Analis mata uang Hyundai Futures Corp. di Seoul.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
29/8/2016 | 2.032,35 | -0,25% |
26/8/2016 | 2.037,50 | -0,27% |
25/8/2016 | 2.042,92 | -0,04% |
24/8/2016 | 2.043,76 | -0,30% |
23/8/2016 | 2.049,93 | +0,38% |
Sumber: Bloomberg