Bisnis.com, JAKARTA- Pernyataan Gubernur Federal Reserve Jannet Yellen membuat mata uang dolar Amerika Serikat meroket tertinggi dalam dua pekan.
Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak posisi dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama lainnya naik 0,8% pada 17:00 di New York, mencapai level terkuat sejak 9 Agustus, Sementara itu indeks dolar AS naik 0,87% menjadi 95,54 pada pukul 18.45 GMT.
Dikutip Bloomberg, penguatan dolar AS terjadi setelah Yellen mengatakan kinerja ekonomi AS dan prospek inflasi memberikan keleluasaan kepada bank sentral untuk menaikkan suku bunga.
Greenback menguat terhadap semua pembandingnya karena harga futures menunjukkan kesempatan 63% untuk kenaikan suku bunga The Fed pada Desember, naik dari 57% sebelum pernyataan Yellen di Jackson Hole Wyoming.
Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan kenaikan tarif kemungkinan akan terjadi pada bulan September, dalam sebuah wawancara dengan CNBC. Greenback jatuh sebelumnya karena para pedagang fokus pada komentar Yellen ini bahwa bank sentral akan mengambil pendekatan bertahap untuk pengetatan kebijakan.
"Fischer benar-benar mempertahankan fokus pada jangka pendek, sedangkan Yellen sedikit lebih komprehensif di seluruh siklus," kata Eric Theoret, ahli strategi valuta asing di Bank of Nova Scotia di Toronto seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (27/8/2016).
"Di situlah perbedaan terletak. Yellen adalah diskusi yang lebih luas, Fischer adalah sangat sempit, diskusi jangka pendek dan karena itu kita melihat bahwa reli dolar luas."
Sentimen investor telah terombang-ambing dalam beberapa pekan terakhir pada kecepatan Fed melakukan pengetatan moneter setelah menaikkan bunga pada Desember silam untuk pertama kalinya sejak Juni 2006.
Dolar AS telah merosot 5% tahun ini yang mencerminkan pandangan peredupan bagi bank sentral AS untuk mengurangi stimulus dan menyimpang dari pelonggaran belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa dan Asia.
Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang terhadap peers, naik 0,8% pada 17:00 di New York, mencapai level terkuat sejak 9 Agustus, itu anjlok sebanyak 0,6%. Greenback naik 0,8% menjadi US$1,1198 per euro dan ditambahkan 1,3% menjadi yuan Jepang 101,84.