Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Korea Selatan terpantau berada di zona merah pada perdagangan pagi ini, Jumat (26/8/2016), di tengah rencana pemerintah Korsel memperkenalkan praktik manajemen risiko untuk beberapa jenis pinjaman real estate seiring naiknya utang rumah tangga ke rekor baru.
Indeks Kospi turun 0,27% atau 5,54 poin ke 2.037,38 pada pukul 09.44 WIB, setelah dibuka melemah 0,30% atau 6,18 poin di posisi 2.036,74.
Sebanyak 250 saham menguat, 428 saham melemah, dan 87 saham stagnan dari 765 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada perdagangan pagi ini.
Saham Sempio Foods Co. melorot 1,18%, diikuti oleh saham Innocean Worldwide Inc. yang merosot 1,08 dan Hansol Paper Co. Ltd. yang turun 0,44%.
Di sisi lain, saham Hyundai C&F Inc. dan It’s Skin Co. Ltd. yang masing-masing naik 0,25% dan 0,93% mendorong pergerakan Kospi.
Sementara itu, nilai tukar mata uang won Korea Selatan menguat 0,10% atau 1,10 poin ke posisi 1.114,64 per dolar AS pada pukul 09.46 WIB, setelah dibuka di posisi 1.115,58.
Menurut pernyataan pemerintah Korsel kemarin, seperti dilansir Bloomberg hari ini, pemerintah akan mendorong bank untuk menerapkan screening pinjaman dengan lebih ketat untuk pinjaman kolektif oleh pembeli apartemen baru.
Laju utang rumah tangga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir setelah Bank of Korea menurunkan suku ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya serta pemerintah melonggarkan peraturan properti demi mendukung perekonomian.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
26/8/2016 (Pk. 09.44 WIB) | 2.037,38 | -0,27% |
25/8/2016 | 2.042,92 | -0,04% |
24/8/2016 | 2.043,76 | -0,30% |
23/8/2016 | 2.049,93 | +0,38% |
22/8/2016 | 2.042,16 | -0,68% |
Sumber: Bloomberg