Bisnis.com, JAKARTA--Raksasa rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dua kali menyabet gelar perusahaan terbaik se-Asia yang digelar FinanceAsia.
HM. Sampoerna sebagai perusahaan tembakau di Indonesia memenangkan "Manajemen Perusahaan Terbaik" dan "Tata Kelola Terbaik". Penghargaan diterima oleh Direktur Keuangan HM. Sampoerna, Michael Sandritter, di Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Ini adalah tahun ke-16 pemilihan tersebut diadakan dan kali ini menampilkan berbagai pandangan yang disampaikan oleh lebih dari 250 manajer investasi, investor dan analis buy-side dari seluruh Asia sepanjang Februari dan Maret 2016. Mereka menominasikan perusahaan yang berusia 103 tahun ini untuk penghargaan tersebut, dari total 170 pendaftar di 10 negara.
“Penghargaan ini merefleksikan kepercayaan para investor terhadap perusahaan, tata kelolanya yang baik serta profil kreditnya,” jelas Jonathan Wilshere, Country Manager Indonesia FinanceAsia, dala keterangan pers.
Sandritter menyatakan apresiasinya terhadap penghargaan yang diberikan FinanceAsia, institusi dengan reputasi internasional dalam mewartakan pasar modal dan keuangan Asia selama 20 tahun terakhir.
Dia menjelaskan, selama semester I/2016, Sampoerna melaporkan penjualan bersih (tidak termasuk cukai) sebesar Rp21,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp6,1 triliun, masing-masing meningkat sebesar 7,4% dan 22,7%, dibandingkan periode yang sama pada 2015.
Perusahaan yang ketiga merknya, yaitu A Mild, Dji Sam Soe dan Marlboro bernilai kurang lebih sebesar US$11,28 miliar menurut agensi riset global Millward Brown ini, mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 34,1% pada semester I/2016.
“Perusahaan kami berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia dan memberikan keuntungan bagi para pemegang saham kami,” ungkap Sandritter.
Lebih lanjut, Sandritter menyatakan bahwa emiten bersandi saham HMSP itu telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT) pada 2015 untuk menaati peraturan Bursa Efek Indonesia mengenai persyaratan batas minimum jumlah saham yang beredar di publik. Sampoerna juga merupakan salah satu perusahaan pertama yang memenuhi persyaratan tersebut.
“Sebagai perusahaan terbuka yang taat pada tata kelola perusahaan yang baik, Sampoerna juga berkomitmen untuk patuh pada semua aturan yang berlaku,” jelas Sandritter.
Sampoerna juga senantiasa menaati peraturan perundangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya, termasuk peraturan terkait dengan industri tembakau nasional yang mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam melindungi kesehatan masyarakat dan anak-anak, serta di saat yang sama memastikan keberlangsungan sektor tembakau Indonesia yang merupakan gantungan hidup jutaan pekerja, petani dan pengecer.