Bisnis.com, JAKARTA - Bursa AS jatuh dari level tertingginya sepanjang masa seiring komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve.
Hal tersebut menghentikan momentum reli enam pekan, di tengah kekhawatiran pertumbuhan belum cukup kuat menghadapi kenaikan suku bunga.
Presiden the Fed untuk wilayah New York William Dudley kemarin menyatakan bank sentral memiliki potensi untuk menaikkan suku bunga secepatnya pada bulan depan.
Indeks S&P 500 tercatat turun 0,6% ke level 2.178,15 pada perdagangan Selasa (16/8/2016) pukul 16.00 waktu New York atau Rabu (17/8/2016) pukul 04.00 WIB, setelah menyentuh level tertingginya sejak 2002.
“Kita telah melihat data tenaga kerja yang lebih kuat, tetapi data lainnya masih menunjukkan perjuangan untyk menguat seperti penjualan ritel, inflasi yang mengecewakan. Ini sebuah kenyataan, suku bunga mungkin bisa naik pada Desember jika data tenaga kerja terus membaik," ujar Yousef Abbasi, Global Market Strategist JonesTrading Institutional Services LLC, seperti dikutip dari Bloomberg.
Saham-saham produsen telepon dan utilitas memipin pelemahan dengan turun 1,2%. Sementara itu saham Praxair Inc menguat dan Morgan Stanley naik ke level tertinggi dalam 7 bulan. Cintas Corp naik ke rekor tertinggi.