Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia mengemukakan meski secara harian pergerakan laju harga obligasi cenderung variatif, secara mingguan masih mampu mencatatkan pergerakan positif meski tipis.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan sebagai gambaran obligasi dengan dengan rating AA. Pekan sebelumnya yield di kisaran 9,10%-9,12% untuk tenor 9-10 tahun, pekan kemarin pergerakan obligasi korporasi rating AA untuk tenor 9-10 tahun yield terlihat turun tipis menjadi 9,09%-9,11%.
“Dari sisi makroekonomi, laju pasar obligasi kali ini lebih banyak dipengaruhi kondisi internal meski juga diselingi sentimen eksternal,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Minggu (14/8/2016).
Reza mengemukakan mengawali pekan kemarin, laju harga obligasi lebih banyak menghabiskan waktu perdagangan di zona merah.
“Seiring minimnya sentimen,” kata Reza.
Ditambah, ujarnya, laju rupiah yang masih cenderung variatif melemah. Membuat semangat pelaku pasar kian surut.
Harapan akan imbas sentimen positif dari rilis PDB dan cadangan devisa yang di atas estimasi pada akhir pekan kemarin, tidak kunjung datang.
Dia mengatakan memang ada aksi beli khususnya pada seri tenor jangka pendek. Sehingga mampu membawa pergerakan obligasi tenor pendek-menengah berbalik positif.
Namun, tambahnya, pada olbigasi jangka panjang pelaku pasar cenderung melakukan aksi jualnya.
“Sehingga masih cenderung melemah,” kata Reza.
Aksi beli yang berlanjut memberikan peluang bagi pasar obligasi untuk dapat melanjutkan kenaikannya.
Apalagi dengan kembali menguatnya laju rupiah, seiring dengan pelemahan laju dolar AS turut direspons positif.
“Aksi beli yang khususnya terjadi pada seri tenor jangka pendek, dengan penurunan yield lebih besar dibandingkan obligasi tenor menengah-panjang,” kata Reza.
Di akhir pekan, ujarnya, kembali berbalik menguatnya laju dolar AS memberikan sentimen negatif bagi pergerakan rupiah yang kembali melanjutkan pelemahannya. “Berimbas pada berbalik melemahnya laju pasar oblgasi.”