Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik: Investor Asing Buru Saham Big Caps & Second Liners

Kenaikan Indeks harga saham gabungan (IHSG) beberapa pekan terakhir diperkirakan membuat investor asing memburu saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) dan lapis dua atau second liners.
Pengunjung mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Senin (18/04)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, Senin (18/04)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan Indeks harga saham gabungan (IHSG) beberapa pekan terakhir diperkirakan membuat investor asing memburu saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) dan lapis dua atau second liners.

Senior Market & Technical Analyst PT KDB Daewoo Securities Indonesia Heldy Arifien menilai saham-saham yang tergabung dalam indeks sebagai top picks tentu mendorong gerak IHSG. Saham-saham itu memiliki fundamental dan likuiditas yang cukup baik.

Secara umum, Heldy menilai investor asing masih berpeluang memburu saham-saham di Tanah Air. Capital inflow diproyeksi masih akan deras hingga akhir tahun.

"Sebenarnya investor asing melakukan rebalancing. Mereka shifting dari satu saham ke saham lainnya. Investor asing masih minat, masih akan net buy," kata dia saaat dihubungi Bisnis.com, Kamis (11/8/2016).

Pada perdagangan Kamis (12/8/2016), investor asing masih membukukan net buy tipis Rp61,23 miliar saat IHSG terkoreksi. Capaian aksi beli bersih investor asing sejak awal tahun mencapai Rp36,83 triliun dengan transaksi Rp407,7 triliun.

KDB Daewoo bahkan merevisi naik proyeksi IHSG dari 5.500 menjadi 5.719 pada akhir tahun. Revisi tersebut mengacu pada target price to book value (rasio harga saham terhadap nilai buku/PBV) sebesar 2,7 kali seiring tren bullish di pasar saham Indonesia.

Dia menyebut, revisi naik IHSG itu dilihat dari valuasi, fundamental, dan positifnya ekonomi domestik. Pelaku pasar tengah optimistis terhadap sejumlah proyek pemerintah dapat berjalan, realisasi tax amnesty, serta membaiknya pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV tahun ini.

"Dengan adanya proyeksi positif di makroekonomi, saham-saham perbankan di hulu akan menjadi pilihan," paparnya.

Tidak hanya itu, suksesnya tax amnesty diproyeksi bakal mendorong program pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ingin menggenjot sektor infrastruktur bakal berjalan. Tentu saja, saham-saham sektor infrastuktur diproyeksi bakal melambung.

Berjalannya sektor infrastruktur dipercaya bakal mendorong peningkatan daya beli masyarakat. Hal itu membuat saham-saham sektor consumer goods bakal diburu pelaku pasar.

Di sisi lain, penurunan bunga perbankan dan pelonggaran loan to value (LTV) diyakini bakal berdampak positif terhadap sektor properti. Efek domino program pemerintah diproyeksi bakal berakibat positif terhadap sektor perbankan, infrastruktur, consumer goods, dan properti.

Heldy menambahkan, longgarnya likuiditas saat ini telah menggerakkan pasar membuat animo pelaku market cukup tinggi. Pelaku pasar diperkirakan akan memilih saham-saham yang valuasinya murah dengan kondisi fundamental  yang sehat.

IHSG diperkirakan masih bertenaga untuk naik meski terbatas. Selama 2-3 hari terakhir, saham-saham yang masih dipilih berada di lapis kedua lantarn blue chips sudah terbilang mahal.

"IHSG masih ada animo asing sehingga perkiraan masih tertahan di 5.400. Akan ada teknikal rebound, masih akan menuju downside 5.390 tetapi ditutup di level 5.400," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper