Bisnis.com, JAKARTA- Menurut data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan yang disalurkan perusahaan multifinance per Juni 2016 tercatat sebesar Rp 372,90 triliun atau tumbuh 1,4% MoM dan 0,8% YoY.
Pembiayaan kartu kredit mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi 150,1% YoY, namun kontribusinya hanya 0,03% terhadap total pembiayaan multifinance.
Sementara itu pembiayaan konsumen Rp261,18 triliun yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total pembiayaan(70%), mencatat pertumbuhan 2,4% MoM dan 4,8% YoY.
Untuk lini pembiayaan sewa guna usaha (leasing) per Juni 2016 mencapai Rp 100,17 triliun atau turun 1,3% MoM dan turun 9,7% YoY.
Kinerja pembiayaan leasing yang masih negatif terjadi seiring dengan aktivitas ekonomi dan investasi yang belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, ditambah dengan harga komoditas yang masih tertekan.
“Hal ini akan mendorong perusahaan multifinance diantaranya ADMF, CFIN, TIFA, VRNA, IBFN lebih selektif menyalurkan pembiayaan leasing khususnya untuk pembiayaan alat berat,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (10/8/2016).
Langkah tersebut, nilainya, dapat membantu menekan rasio kredit bermasalah atau non performing finance (NPF) perusahaan.