Bisnis.com, JAKARTA-- PT Unilever Indonesia Tbk. konsisten mempertahankan strategi bisnis dengan menggunakan Unilever Sustainable Living Plan (USLP) untuk menghadapi sengitnya persaingan di pasar ritel.
Kepala Pabrik Rungkut, Unilever Indonesia Agung Rianto mengatakan Unilever memiliki strategi bisnis yang dinamakan Unilever Sustainable Living Plan (USLP). Menurutnya, strategi itu bisa meningkatkan bisnisnya dua kali lipat seraya mengurangi setengah dampak lingkungan yang ditimbulkan dan meningkatkan dampak sosial bagi masyarakat.
Atas konsistensi menggunakan USLP, baru-baru ini, Office Block milik Unilever Indonesia yang terletak di Rungkut, Surabaya berhasil meraih Penghargaan Efisiensi Energi Nasional. Adapun kategori Gedung Retrofitted berhasil meraih Penghargaan Efisiensi Energi Nasional Ke-5 tahun 2016 (PEEN).
"Office block Unilever Rungkut didirikan dengan tujuan memusatkan semua kegiatan non-core manufacturing atau supporting di gedung ini termasuk lokasi kantor untuk stakeholder pabrik Unilever Rungkut," tulisnya dalam keterangan resmi, Senin (8/8/2016).
Dia menuturkan penghargaan itu diberikan kepada perusahaan atau institusi pemerintah serta pemangku kepentingan di sektor bangunan dan industri yang menerapkan upaya efisiensi dan konservasi energi terbaik di lingkungannya (bangunan gedung dan Industri).
Gedung tersebut berlokasi di Jalan Rungkut Industri 4 Nomor 5-11 di kawasan industri SIER Surabaya. Gedung itu didirikan pada 1982 dengan luas bangunan 652 m2 dan terdiri dari 3 lantai. Saat ini, usia gedung lebih dari 5 tahun dan telah beroperasi minimal selama 1 tahun setelah perbaikan. Penurunan konsumsi energi setelah di retrofit minimal 20% untuk perbaikan AC dan minimal 10% untuk perbaikan non AC.
Hadapi Persaingan di Pasar Ritel, Ini Strategi Yang Diterapkan Unilever
PT Unilever Indonesia Tbk. konsisten mempertahankan strategi bisnis Unilever Sustainable Living Plan (USLP) untuk menghadapi sengitnya persaingan di pasar ritel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 jam yang lalu
Kapan Harga Emas Sentuh 4000 USD per Ons? Begini Kata JP Morgan

2 jam yang lalu
Analis Ungkap Penyebab Harga Emas Dunia Masih Tren Bearish
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
