Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten infrastuktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk. membukukan pendapatan sebanyak Rp324,27 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Bisnis.com, Senin (8/8/2016), perolehan pendapatan Nusantara Infrastructure selama semester I/2016 tumbuh 24,53% dibandingkan semester I/2015.
Berdasarkan segmen, sebanyak 59% pendapatan Nusantara Infrastructure ditopang oleh bisnis tol. Pertumbuhan pendapatan dari bisnis tol hingga paruh pertama tahun ini juga tumbuh 18,39% menyusul kenaikan tarif.
Saat ini, perusahaan berkode emiten META itu mengoperasikan tiga ruas tol, yakni ruas Pondok Ranji--Pondok Aren, Tallo--Bandara Hasanuddin, dan Pelabuhan Soekarno Hatta--Pettarani.
Selain tol, pendapatan META juga disumbang dari sewa properti investasi, yakni menara telekomunikasi. Lini bisnis ini menyumbang pendapatan sebanyak Rp113,95 miliar, tumbuh 43% secara tahunan.
Sebelumnya, META juga membidik konsesi ruas tol baru di Makassar, Sulawesi Selatan. Perseroan berniat memperpanjang ruas tol hingga ke perbatasan provinsi terdekat.
"Kami coba lagi di Makassaar untuk connect ke other provinsi. Ini nanti akan nyambung ke atas [Utara]. Ini cukup penting karena berpotensi mengurai kemacetan," jelasn GM Corporate Affairs Nusantara Infrastructure, Deden Rochmawaty.
Deden enggan membeberkan lebih rinci perihal rencana ekspansi tol ini. Namun, dia menyebut, ruas tol jarak pendek menjadi salah satu fokus perseroan untuk menumbuhkan usaha di segmen ini.
Dalam catatan Bisnis, Pemerinatah Kota Makassar memang tengah gencar menggandeng investor swasta untuk membangun tol dalam kota hingga ke perbatasan provinsi. Proyek tol ini disingkat Mamminasata atau Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar.
