Bisnis.com, JAKARTA- Posisi cadangan devisa Indonesia hingga akhir Juli 2016 menurut Bank Indonesia tercatat sebesar US$111,41 miliar, meningkat 1,5% dibanding cadangan devisab bulan sebelumnya US$ 109,79 miliar.
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh penerimaan cadangan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa migas pemerintah serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.
Posisi cadangan devisa hingga akhir Juli cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta masih berada di atas standar kecukupan internasional.
Level cadangan devisa bulan Juli 2016 tersebut merupakan level tertinggi sejak Maret tahun lalu.
Pendapatan PPh migas hingga paruh pertama tahun ini menurut Kemenkeu mencapai Rp16,32 triliun atau 44,9% dari target APBNP 2016 Rp 36,3 triliun.
Sementara itu PNBP migas Rp 18,5 triliun atau 26,9% dari target.
Tren peningkatan harga minyak mentah (sekitar 13% YTD) dan beberapa harga komoditas, mendorong pemerintah memperkirakan tambahan PNBP sebesar Rp15 triliun.
“Ini dapat membantu mengurangi shortfall penerimaan negara,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (8/8/2016).