Bisnis.com, JAKARTA -- PT Hanson International Tbk. siap menggandeng perusahaan pengembang asal Malaysia untuk mengembangkan lahan miliki perseroan seluas 1.000 hektare di Maja, Banten.
Direktur Hanson, Adnan Tabrani, mengatakan perseroan akan meneken nota kesepahaman pembentukan kerja sama operasi atau KSO pada Agustus 2016 mendatang.
"Kami akan terus mengembangkan Maja. Sebelumnya kami sudah berpartner dengan Ciputra," ujarnya menjawab pertanyaan Bisnis.com selepas rapat umum pemegang saham di Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Adnan menyebut, cadangan lahan perseroan di Maja cukup untuk dikembangkan dalam jangka panjang. Per Juni 2016, total lahan yang belum dikembangkan milik Hanson mencapai 2.410 hektare.
Sebelumnya, sejak 2014, Hanson membentuk KSO dengan PT Ciputra Development Tbk dengan nama KSO Citra Maja Raya. Luas lahan yang akan dikembangkan Citra Maja Raya mencapai 2.000 hektare.
Adnan menyebut, prospek Maja akan menjanjikan karena pemerintah juga fokus menjadikan kawasan ini sebagai kota baru. Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat akan membangun jalan akses dari Pamulang menuju Rangkasbitung sepanang 58,35 km. "Pokoknya tanah yang digunakan untuk jalan itu kami gratiskan (diserahkan ke pemerintah)," jelasnya.
Sejak sepenuhnya berganti haluan ke bisnis properti sejak 2015, perusahaan bersandi saham MYRX itu mulai memaneh cuan. Per Juni 2016, MYRX meraup pendapatan sebanyak Rp856,77 miliar pada Juni 2016, meroket hampir sebelas kali lipat dibandingkan dengan posisi Juni 2015.
Pendapatan yang melambung tersebut membuat laba bersih Hanson juga melesat. Laba bersih Hanson per Juni 2016 mencapai Rp318,85 miliar, meroket dibandingkan dengan posisi Juni 2015 sebesar Rp6,2 miliar.
Pendapatan Hanson sebagian besar disumbang dari penjualan tanah sebanyak Rp732 miliar atau 85% terhadap total pendapatan.
Sementara itu, kontributor pendapatan lainnya yakni penjualan rumah sebanyak Rp85,22 miliar dan ruko senilai Rp39,54 miliar. Dibandingkan dengan posisi Juni 2016, pendapatan penjualan rumah tumbuh 130% sedangkan penjualan ruko turun 12%.