Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks dolar Amerika Serikat terpantau berbalik sedikit menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (26/7/2016), didorong oleh tekanan yang dialami minyak mentah dunia.
Bloomberg Dollar Index yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dibuka turun tipis 0,02% atau 0,015 poin ke level 97,271 dan berbalik naik tipis 0,02% atau 0,019 poin ke posisi 97,305 pada pukul 07.04 WIB.
Pada perdagangan kemarin (25/7/2016), indeks dolar AS ditutup dengan pelemahan 0,19% atau 0,181 poin ke level 97,286 seiring penantian investor akan pertemuan bank sentral AS Federal Reserve.
Harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam tiga bulan terakhir setelah produsen AS meningkatkan aktivitas pengeboran mereka.
Pada penutupan perdagangan kemarin (Selasa pagi WIB), minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman September drop 2,4% atau US$1,06 ke level US$43,13 per barel, penutupan terendah sejak 25 April.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September berakhir merosot 97 sen atau 2,1% ke US$44,72 per barel di ICE Futures Europe Exchange.
“Minyak mentah berada dalam tekanan, hal itu menjadi sentimen utama. Tapi kami juga mulai melihat pasar menjadi lebih menyadari kenyataan bahwa The Fed dapat lebih hawkish dari yang diperkirakan, sehingga mengarah pada penguatan dolar,” ujar Bipan Rai, Senior Valuta Asing dan Strategi Makro Canadian Imperial Bank of Commerce seperti dikutip Bloomberg, Selasa (26/7/2016).
Federal Reserve dijadwalkan akan mulai menggelar rapat pada hari ini (26-27 Juli 2016), dan putusannya baru akan diketahu pada Kamis dini hari WIB.
Posisi indeks dolar AS
26 Juli (Pk. 07.04 WIB) | 97,305 (+0,02%) |
25 Juli | 97,286 (-0,19%) |
22 Juli | 97,467 (+0,48%) |
21 Juli | 97,000 (-0,21%) |
20 Juli | 97,201 (+0,14%) |
Sumber: Bloomberg Dollar Index