Bisnis.com, JAKARTA--Konsumen Indonesia kian optimis akan membaiknya pertumbuhan ekonomi. Emiten-emiten di sektor konsumer pun siap memanen untung dari kondisi itu.
Berdasarkan Survei Konsumen Juni 2016 yang dirilis Bank Indonesia diperoleh hasil bahwa konsumen semakin optimis, tercermin dari peningkatan indeks keyakinan konsumen (IKK) 1,6 poin dari bulan sebelumnya menjadi 113,7. Konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga akan melambat pada September 2016.
Direktur PT. Akasha Wira International Tbk Wisnu Adjie mengungkapkan konsumsi di Indonesia cenderung meningkat sebelum dan setelah Lebaran. Dia juga menilai ada dua faktor yang akan meningkatkan optimisme konsumen yakni penguatan mata uang garuda dan tax amnesty.
"Peningkatan konsumen memang tidak mungkin langsung signifikan. Melihat situasi saat ini, enggak mungkin meningkat langsung signifikan," ungkapnya pada Bisnis, Selasa (12/7/2016).
Pada tahun ini, emiten produsen barang konsumsi berkode ADES mengincar pertumbuhan minimal 15% untuk penjualan maupun laba bersih tahun ini. Target yang dibidik 2016 tak terlepas dari ambisi perseroan untuk tetap mempertahankan kinerja positif yang ditorehkan pada 2015. Pada tahun lalu penjualan perseroan tumbuh 16% dari 2014 yang sebesar Rp578,78 miliar.
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menyampaikan sejak akhir tahun lalu, emiten konsumer terbantu dengan aksi dari otoritas yang secara tak langsung berdampak pada pembaikan kinerja. Misalnya saja, suku bunga acuan Bank Indonesia telah turun 100 basis poin dari akhir tahun lalu.
"Ada beberapa sentimen positif yang menguntungkan emiten konsumer. Pertama, BI Rate yang telah turun, sehingga daya beli masyarakat perlahan mulai meningkat," tutur Lucky.