Bisnis.com, JAKARTA— Bank Indonesia mengungkapkan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2016 mencapai Rp 4.613,6 triliun.
Nilai tersebut tumbuh 7,6% yoy atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 7,2% yoy. Akselerasi pertumbuhan M2 tersebut seiring dengan meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan yang tercatat sebesar Rp4.099,2 triliun atau tumbuh 8,0% yoy. Dengan kata lain meningkat dibandingkan dengan April 2016 yang tumbuh 7,7% yoy.
Pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah terutama melalui penurunan BI Rate sebesar 100 bps sepanjang tahun ini diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan kredit perbankan yang belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Relaksasi kebijakan di sektor properti, khususnya terkait KPR tampaknya juga belum memperlihatkan hasil yang memuaskan. Posisi kredit sektor properti pada Mei sebesar Rp642 triliun atau tumbuh 12% yoy dari sebelumnya 11,4% yoy.
“Terutama bersumber dari kredit konstruksi dan real estate yang masing-masing tumbuh 15,6% dan 20,3% yoy. Sedangkan kredit pembelian rumah tinggal/apartemen masih melambat, dari 8,0% yoy menjadi 7,8% pada Mei 2016,” tulis HP Financials dalam risetnya, Senin (11/7/2017).