Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh Rp13.180 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (30/6/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.180 per dolar AS, terdepresiasi 0,11% atau 14 poin dari posisi Rp13.166 per dolar AS pada Rabu (29/6/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan hingga Rabu sore rupiah menguat terbawa oleh arus global. Meski demikian, selain faktor global, optimisme dari tax amnesty mengundang aliran dana asing untuk lebih banyak masuk sehingga mendorong reli aset berdenominasi rupiah.
“Tetapi perlu diperhatikan konfirmasi dari indikator pertumbuhan yang menjadi fondasi utama perekonomian Indonesia. Rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya hari ini melihat pelemahan dollar dan penguatan minyak semalam,” katanya dalam riset, Kamis (30/6/2016).
Dia menilai aset global yang berisiko tinggi terus menguat, sedangkan dolar AS semakin ditinggalkan. Tidak hanya pound sterling yang terus menguat tetapi juga harga minyak, S&P 500 dan juga mayoritas kurs di negara berkembang.
Namun, walaupun dampak brexit di pasar keuangan mulai hilang, harapan dampak negatif terhadap pertumbuhan global masih menjaga ekspektasi kebijakan moneter bank sentral yang lebih longgar di masa depan sehingga obligasi pun masih menjadi incaran investor asing.
Nilai tukar rupiah melemah 0,17% atau 22 poin ke Rp13.179 per dolar AS pada pukul 10.04 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
30 Juni | 13.180 |
29 Juni | 13.166 |
28 Juni | 13.256 |
27 Juni | 13.495 |
24 Juni | 13.296 |
Sumber: Bank Indonesia