Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen perusahaan investasi milik taipan Edwin Soeryadjaya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk., membantah akan melepas kepemilikan dalam PT Medco Power Indonesia sebesar 51%.
Direktur Utama Saratoga Investama Sedaya Michael W.P. Soeryadjaya yang juga putra Edwin Soeryadjaja menuturkan pihaknya masih akan menggenggam kepemilikan di anak usaha PT Medco Internasional Tbk. (MEDC) tersebut. "Masih tetap kami pegang, tidak ada perubahan kepemilikan," katanya, Kamis (16/6/2016).
Cucu William Soeryadjaya itu menjelaskan pada tahun ini Saratoga belum membidik kembali penggarapan infrastruktur jalan tol. Melalui PT Lintas Marga Sedaya, Saratoga telah memulai operasi jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 Kilometer.
Manajemen memilih menggarap infrastruktur energi kelistrikan melalui PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang telah merampungkan financial close pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah.
Saratoga juga menggenggam kepemilikan di PT Medco Power Indonesia sebesar 51% saham melalui pembelian oleh PT Saratoga Power dengan nilai US$112 juta. Perusahaan itu mengelola Sarulla Geothermal Independent Power Producer (IPP) sebesar 300 Megawatt.
Sebaliknya, Direktur Saratoga Andi Esfandiari, mengatakan perseroan akan merombak portofolio investasinya. Dalam waktu dekat, SRTG akan melepas kepemilikan sahamnya di PT Medco Power Indonesia.
SRTG bersama dua mitra bisnisnya memiliki 51% di saham Medco Power. Sisa saham sebesar 49% dimiliki oleh Medco Energi International. Saratoga sedang melakukan negosiasi dengan perusahaan Thailand terkait divestasi saham di Medco Power.
Informasi yang beredar, perusahaan Thailand yang berminat mengakuisisi Medco Power adalah Amata B. Grimm Power Group bersama dengan Global Power Synergy Pcl.
Perusahaan tersebut sempat melakukan pembicaraan serius dengan SRTG belum lama ini. Kesepakatan itu rencananya bisa dieksekusi pada bulan ini. "Namun siapa partnernya, saya tidak bisa bilang. Tetapi betul, asal negaranya dari Thailand," katanya.
Andi belum menyebutkan nilai divestasi yang bakal diraup oleh SRTG dari pelepasan saham itu. Divestasi maksimal 51% saham di Medco Power itu dilakukan karena SRTG ingin menyegarkan portofolio bisnisnya.
Manajemen SRTG mengklaim ingin mendapatkan dividen secara reguler dari perusahaan investasinya, sehingga bisa kembali menyalurkan dividen ke pemegang saham.
"Ini salah satu bentuk daur ulang pendanaan agar ada inflow yang sehat. Ini bukan karena kami tidak suka sektornya, tetapi memang menjadi reguler investment saja," tandasnya.