Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Mantap Menguat Ke Posisi Tertinggi, Persediaan AS Turun Lebih Dalam

Harga minyak mentah mantap bergerak menguat ke posisi tertingginya dalam sekitar delapan bulan pada awal perdagangan hari ini, Rabu (8/6/2016), ditopang oleh penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih dalam dari perkiraan serta kekhawatiran terhadap serangan pada industri minyak Nigeria.
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah mantap bergerak menguat ke posisi tertingginya dalam sekitar delapan bulan pada awal perdagangan hari ini, Rabu (8/6/2016), ditopang oleh penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih dalam dari perkiraan serta kekhawatiran terhadap serangan pada industri minyak Nigeria.

Harga minyak WTI kontrak Juli menguat sebesar 0,38% atau 0,19 poin ke US$50,55 per barel pada pukul 11.09 WIB setelah dibuka dengan kenaikan sebesar 0,10% di level US$50,41 per barel.

Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus berhasil naik 0,17% atau 0,09 poin ke US$51,53 per barel, setelah dibuka dengan penurunan tipis.

Berdasarkan rilis data kelompok industri American Petroleum Institute (API) kemarin, seperti dikutip Reuters hari ini, persediaan minyak mentah komersial AS turun 3,6 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan prediksi penurunan sebesar 2,7 juta barel menurut revisi survey Reuters.

Selain itu, menurut para analis, kekhawatiran akan gangguan suplai global turut mendukung pasar. Area Delta bagian selatan di Nigeria telah terpukul oleh serangan militan pada pipa gas dan minyak yang telah menggiring penurunan produksi minyak negara Afrika tersebut ke level terendah dalam 20 tahun.

Jumlah produksi minyak Nigeria berada turun ke kisaran 1,5 juta-1,6 barel per hari dari sebelumnya 2,2 juta barel per hari di awal tahun ini.

Namun di sisi lain, kekhawatiran akan permintaan global membebani pergerakan harga. Hari ini, World Bank memangkas proyeksinya untuk pertumbuhan global 2016 menjadi 2,4% dari 2,9% pada Januari

Pemangkasan proyeksi tersebut melihat penurunan harga komoditas, kelesuan tingkat permintaan pada negara-negara dengan ekonomi maju, pelemahan perdagangan, serta berkurangnya aliran modal.

Pada perdagangan kemarin, minyak West Texas Intermediate ditutup di atas level US$50 per barel untuk pertama kalinya sejak 10 bulan terakhir.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 67 sen ke level US$50,36 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan minyak global Brent untuk pengiriman Agustus naik 89 sen atau 1,8% ke US$51,44 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper