Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga nikel untuk kontrak September 2016 di Shanghai Futures Exchange berlanjut pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (6/6/2016).
Harga nikel ditutup menanjak sebesar 1,21% atau 820 poin ke level 68.420 yuan/metrik ton, setelah dibuka dengan kenaikan sebesar 0,74% atau 500 poin ke level 68.100 yuan/metrik ton.
Pada perdagangan Jumat (6/6/2016), harga nikel berhasil rebound dan ditutup dengan penguatan sebesar 0,21% atau 140 poin ke 67.600 yuan/metrik ton, pasca rilis laporan data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan dan menekan prospek penaikan suku bunga dalam waktu dekat oleh The Fed.
Hal tersebut juga semakin menekan pergerakan dolar AS ke level terendah dalam lebih dari tiga minggu pada awal perdagangan hari ini, setelah ditutup anjlok sebesar 1,61% pada Jumat. Pelemahan dolar AS utamanya dapat memacu harga logam dasar.
Pergerakan indeks dolar AS dibuka dengan pelemahan sebesar 0,10% atau 0,091 poin ke level 93,938 pada awal perdagangan hari ini, meski kemudian terpantau naik tipis sebesar 0,09% atau 0,080 poin ke 94,109 pada pukul 15.01 WIB.
Di lain sisi, penguatan harga nikel beserta sejumlah komoditas lainnya juga sejalan dengan rebound minyak mentah hari ini.
Harga minyak WTI kontrak Juli menanjak sebesar 1,19% atau 0,58 poin ke US$49,20 per barel pada pukul 15.01 WIB setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,53% di level US$48,88 per barel.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus kembali menembus kisaran US$50 per barel dengan kenaikan signifikan sebesar 1,17% atau 0,58 poin ke US$50,22 per barel, setelah dibuka dengan penguatan sebesar 0,38% ke posisi 49,83.
"Pelemahan dolar AS mendorong harga-harga komoditas lebih tinggi,” jelas ANZ Bank, seperti dikutip Reuters hari ini.
Pergerakan Nikel di Shanghai Futures Exchange untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
6/6/2016 | 68,420 | +1,21% |
3/6/2016 | 67.600 | +0,21% |
2/6/2016 | 67.460 | -0,28% |
1/6/2016 | 67.650 | -0,25% |
31/5/2016 | 67.820 | +0,85% |
Sumber: Bloomberg