Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (3/6/2016) diprediksi bergerak mixed cenderung kembali tertekan.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan kemarin pergerakan IHSG cenderung kembali terkonsolidasi bila dianalisa dengan analisa teknikal.
Pergerakan seakan menyentuh upper bollinger bands sebagai resistance pada pergerakan indikator stochastic yang bearish memberikan signal tekanan lanjutan pada perdagangan akhir pekan ini.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed cenderung kembali tertekan dengan range pergerakan 4.783-4.850," katanya dalam riset yang diterima, Jumat (3/6/2016).
Pada perdagangan kemarin, IHSG sempat bergerak optimis meski akhirnya tertekan -6,44 poin sebesar -0,133% di level 4.833,22 dengan volume yang cenderung moderate.
Tidak adanya Investment Grade oleh S&P seperti yang diekspektasikan membuat menurunnya optimisme investor domestik.
Bursa saham di Asia mixed cenderung melemah. Pelemahan dipimpin oleh bursa saham di Jepang pasca tertahannya kebijakan peningkatan pajak penjualan di Jepang yang mampu membuat penguatan nilai tukar Yen dan melonjaknya permintaan aset safe haven.
Investor pun bersikap cenderung antisipasi pada hasil pertemuan OPEC, keputusan ECB dan data tingkat persediaan minyak di AS.
Salah satu sentimen yang ditunggu adalah pasar menanti hasil pertemuan ECB yang akan membahas mengenai kebijakan moneter dan dukungan Inggris tetap berada pada Uni Eropa.
Kemudian, refleksi harga terhadap stok persediaan minyak di AS, Tltingkat aktifitas kinerja sektor jasa diseluruh dunia dan data nonfarm payrol di AS yang akan menjadi sentimen diakhir pekan ini.