Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.695 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (2/6/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.695 per dolar AS, terdepresiasi 0,18% atau 24 poin dari posisi Rp13.671 per dolar AS pada Rabu (1/6/2016).
Dalam risetnya hari ini, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi terkoreksinya dollar index pada perdagangan tadi malam bisa mendorong penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini.
Meski demikian, dampak negatif dari tidak diberikannya peringkat layak investasi oleh S&P bisa jadi penghambat.
Dikemukakan nilai tukar rupiah yang sempat melemah tajam di pembukaan Rabu akhirnya ditutup melemah tipis setelah pemerintah mengumumkan rilis inflasi Mei 2016 yang turun drastis.
“Dollar index yang terkoreksi semalam bisa mendorong penguatan rupiah hari ini walaupun dampak negatif tidak diberikannya peringkat layak investasi oleh S&P kemarin malam bisa meminta depresiasi rupiah dan aksi jual aset berdenominasi rupiah lainnya,” paparnya.
Dollar index yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama tersebut bergerak melemah sebesar 0,23% atau 0,215 poin ke level 95,240 pada pukul 10.21 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan penurunan tipis sebesar 0,01% ke level 95,443.
Sementara itu, nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,12% atau 17 poin di posisi 13.678 namun kemudian berbalik menguat sebesar 0,15% atau 21 poin ke 13.640 per dolar AS di pasar spot pada pukul 10.21 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
2 Juni | 13.695 |
1 Juni | 13.671 |
31 Mei | 13.615 |
30 Mei | 13.641 |
27 Mei | 13.575 |
Sumber: Bank Indonesia