Bisnis.com, JAKARTA— NH Korindo Securities Indonesia memprediksi kurs tengah rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (2/6/2016) bergerak di kisaran support 13.685 serta resisten 13.665.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan indeks karga konsumen (IHK) pada Mei 2016 mencatat inflasi sebesar 0,24% (mom). Inflasi menjelang Ramadan pada tahun ini cukup terkendali dan lebih rendah dibandingkan rata-ratanya dalam lima tahun terakhir.
Inflasi terjadi di semua komponen dan terutama bersumber dari komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods) dan komponen barang yang diatur pemerintah (administered prices).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara year to date (ytd) dan tahunan (yoy) masing-masing mencapai 0,40% (ytd) dan 3,33% (yoy), serta berada dalam kisaran sasaran inflasi BI yaitu sebesar 4±1% (yoy).
Di sisi lain, ujarnya, lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) kembali mempertahankan peringkat Indonesia pada level BB+/positive outlook pada 1 Juni 2016.
Reza mengatakan dalam siaran persnya, S&P menyebutkan faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut mencakup perbaikan kebijakan dan tata kelola kelembagaan, termasuk kerangka kebijakan fiskal, kebijakan moneter yang kredibel dan pertumbuhan ekonomi yang baik.
“Dengan sentimen-sentimen tersebut membuat laju rupiah kembali mengalami pelemahan,” kata Reza dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (2/6/2016).
Inflasi yang melonjak dari bulan sebelumnya, dan belum adanya kabar kenaikan rating Indonesia memberikan tekanan pada laju Rupiah.
Reza mengatakan Meski laju dolar AS masih cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang, terutama terhadap yen dan euro, tapi tidak juga berimbas pada laju rupiah yang awalnya dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk menguat.
“Kami harapkan laju Rupiah dapat melemah terbatas agar memiliki ruang untuk berbalik positif. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah,” kata Reza.
Pergerakan kurs tengah BI
Tanggal | Rp/US$ |
31 Mei | 13.615 |
30 Mei | 13.641 |
27 Mei | 13.575 |
Sumber: BI, 2016