Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Perindustrian menargetkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dapat tumbuh sebesar 6,3% tahun ini, dan berkontribusi 2,43% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Sepanjang 2015, sektor TPT memberikan kontribusi 1,22% terhadap PDB nasional.
Industri TPT menempati peringkat ketiga ekspor nasional dan menyerap tenaga kerja hingga 2,79 juta orang atau 23,15% dari total tenaga kerja industri manufaktur, dengan hasil produksi yang mampu memenuhi 70% kebutuhan sandang dalam negeri.
Nilai ekspor TPT mencapai US$12,28 miliar atau berkontribusi 8,17% terhadap total nilai ekspor nasional pada 2015.
“Melambatnya industri manufaktur China termasuk industri tekstil yang seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi negara itu, mestinya dapat menjadi sentimen positif bagi industri tekstil domestik,” tulis HP Analytics dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (2/6/2016).
Tingkat pengupahan di China yang cukup tinggi mendorong pelaku industri tekstil hijrah ke negara-negara padat penduduk yang tingkat upah buruhnya dianggap masih terjangkau seperti Indonesia dan Vietnam.
Pada kuartal I/2016, industri tekstil dan pakaian jadi ber-kontribusi 1,21% terhadap PDB nominal, meningkat dibanding kuartal IV/2015 sebesar 1,18%.
“Emiten tekstil diantaranya SRIL, RICY, ERTX, SSTM, ESTI, ARGO.”