Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara ditutup menguat pada perdagangan Selasa (31/5/2016).
Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak Juli 2016, kontrak teraktif di bursa Rotterdam, ditutup dengan penguatan sebesar 0,39% atau 0,20 poin ke US$51/metrik ton.
Pada perdagangan kemarin, harga batu bara menguat ke posisi tertinggi dalam hampir sembilan bulan setelah mencapai posisi 51.25 pada tanggal 10 September 2015.
Pada perdagangan Senin (30/5/2016), harga batu bara ditutup stagnan di posisi US$50,80/metrik ton setelah naik melesat sebesar 1,30% atau 0,65 poin ke posisi yang sama pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Seperti dilansir Bloomberg (30/5/2016), tren penguatan harga batu bara dalam beberapa hari terakhir sejalan dengan kenaikan harga batu bara acuan China ke level tertinggi sejak September menyusul langkah pemerintah China untuk membatasi suplai di tengah oversuplai yang mulai memberikan dampak.
Produsen batu bara terbesar di dunia tersebut berusaha untuk menurunkan kelebihan sejalan pergeseran negara itu ke arah pertumbuhan konsumen dan berusahan untuk mengurangi polusi. Produksi batu bara China turun 11% menjadi 268 juta ton pada bulan April.
Pergerakan harga batu bara kontrak Juli 2016 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
31 Mei | 51,00 (+0,39%) |
30 Mei | 50,80 (+0,00%) |
27 Mei | 50,80 (+1,30%) |
26 Mei | 50,15 (+1,11%) |
25 Mei | 49,60 (+2,06%) |
Sumber: Bloomberg