Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA NIKEL 27 MEI: Ditutup Melemah 0,27% Seiring Kekhawatiran Ekonomi China

Harga nikel ditutup melemah sebesar 0,27% atau 180 poin ke level 66.990 yuan/metrik ton, meski dibuka dengan kenaikan sebesar 0,16% atau 110 poin ke level 67.280 yuan/metrik ton.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga nikel untuk kontrak September 2016 di Shanghai Futures Exchange ditutup dengan pelemahan pada perdagangan hari ini, Jumat (27/5/2016).

Harga nikel ditutup melemah sebesar 0,27% atau 180 poin ke level 66.990 yuan/metrik ton, meski dibuka dengan kenaikan sebesar 0,16% atau 110 poin ke level 67.280 yuan/metrik ton.

Pada perdagangan Kamis (26/5/2016), harga nikel ditutup turun tipis sebesar 0,06% atau 40 poin ke 67.170 yuan/metrik ton melanjutkan pelemahan sebelumnya.

Harga nikel bergerak melemah pada perdagangan hari ini di tengah kekhawatiran bahwa peningkatan pada pertumbuhan laba perusahaan di China akan kehilangan tenaganya sejalan dengan perlambatan ekonomi di negara tersebut.

Seperti dilansir Bloomberg, banyak investor tetap wait and see serta khawatir akan kondisi ekonomi China dan dampak dari kenaikan suku bunga AS bulan depan. Volume perdagangan di Shanghai menyusut ke level terendah dalam hampir lima bulan terakhir.

Pertumbuhan laba pada perusahaan industri China melambat di bulan April, dengan data lain yang menunjukkan ekonomi akan kehilangan momentum setelah menguat pada awal tahun.

Di sisi lain, pelemahan harga nikel juga didukung oleh penguatan dolar AS yang utamanya dapat dapat menekan harga logam dasar. Bloomberg Dollar Index, yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, hari ini cenderung menguat dan terpantau masih bergerak naik 0,09% atau 0,084 poin ke 95,252 pada pukul 15.14 WIB.

 

Pergerakan Nikel di Shanghai Futures Exchange untuk kontrak September 2016:

Tanggal

Level

Perubahan

27/5/2016

66.990

-0,27%

26/5/2016

67.170

-0,06%

25/5/2016

67.210

+0,33%

24/5/2016

66.990

-0,81%

23/5/2016

67.540

-1,21%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper