Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus Rp13.671 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (25/5/2016).
Data yang diterbitkan BI pada pagi ini menempatkan Jisdor pada Rp13.671 per dolar AS, terdepresiasi 0,48% atau 65 poin dari posisi Rp13.606 per dolar AS pada Selasa (24/5/2016).
Dalam risetnya hari ini, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat masih berpotensi tertekan penguatan dolar pada perdagangan pekan ini.
Indeks dolar mendapatkan kembali kekuatannya pasca rilis FOMC minutes meeting minggu lalu yang cukup hawkish. Peluang kenaikan Fed Fund Rate (FFR) target pada FOMC meeting pertengahan Juni 2016 meningkat ke 32% dari hanya 20% di April 2016.
“Minggu ini dolar bisa menguat lagi sehingga rupiah juga masih memiliki ruang untuk terdepresiasi,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya.
Sementara dari domestik, ujarnya, perlambatan PDB, ketidakpastian fiskal serta peringkat S&P masih akan membuat rupiah lebih rentan dari gejolak eksternal.
Namun dikemukakan gejolak eksternal diperkirakan temporer, sehingga peluang penguatan rupiah masih terbuka dalam jangka menengah.
“Harga komoditas yang membaik serta ekspektasi pelonggaran moneter menjadi sedikit hal positif yang menopang rupiah,” kata Rangga.
Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka menguat 0,15% atau 20 poin di posisi 13.618 dan kemudian melemah sebesar 0,04% atau 6 poin ke 13.644 per dolar AS.
Pergerakan rupiah namun kembali menguat tipis sebesar 0,04% atau 6 poin ke 13.632 per dolar AS pada pukul 10.08 WIB di pasar spot.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
25 Mei | 13.671 |
24 Mei | 13.606 |
23 Mei | 13.607 |
20 Mei | 13.573 |
19 Mei | 13.467 |
Sumber: Bank Indonesia