Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Bergerak Melemah Di Awal Dagang Seiring Penguatan Dolar AS

Harga minyak WTI kontrak Juli melemah sebesar 0,42% atau 0,20 poin ke US$47,88 per barel pada pukul 10.35 WIB setelah dibuka dengan pergerakan stagnan di US$48,08 per barel.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah bergerak melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (24/5/2016) sejalan dengan penguatan dolar AS.

Harga minyak WTI kontrak Juli melemah sebesar 0,42% atau 0,20 poin ke US$47,88 per barel pada pukul 10.35 WIB setelah dibuka dengan pergerakan stagnan di US$48,08 per barel.

Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juli juga turun 0,46% atau 0,22 poin ke US$48,13 per barel, setelah dibuka dengan pergerakan stagnan di posisi 48,35 pagi tadi.

Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah bergerak turun pada awal perdagangan hari ini sejalan dengan menguatnya dolar AS. Namun pelemahan tersebut tertahan dengan kecenderungan penurunan persediaan minyak AS.

Stok minyak mentah komersial AS cenderung turun sekitar 2,5 juta barel menjadi 538.8 juta dalam pekan yang berakhir 20 Mei, menurut jajak pendapat pendahuluan para analis Reuters yang diambil menjelang industri mingguan dan data persediaan resmi.

Sementara itu, indeks dolar AS bergerak naik hari ini di tengah berlanjutnya penantian investor akan meningkatnya prospek penaikan tingkat suku bunga AS dalam waktu dekat.

Indeks yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama tersebut menguat sebesar 0,12% atau 0,117 poin ke level 95,348 pada pukul 10.36 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan sebesar 0,08% ke level 95,307.

Penguatan greenback menjadikan nilai komoditas dalam dolar AS menjadi lebih tinggi bagi para pengguna yang membeli dengan mata uang lainnya.

"Ada konfrontasi langsung antara investor dan pedagang," kata Mike McCarthy, chief market strategist CMC Markets di Sydney. "Investor melihat nilai pada pasar. Mereka bertemu pedagang yang melihat pasar pada bagian atas rentang perdagangan."

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper