Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah meraih dana senilai Rp3,93 triliun dari penerbitan Savings Bond Ritel seri SBR002.
Dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (24/5/2016), setelah melalui masa penawaran dari tanggal 28 April sampai dengan 19 Mei 2016, kemarin Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko melaksanakan Penjatahan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR002 kepada individu atau orang perseorangan Warga Negara Indonesia (WNI).
Total volume pemesanan pembelian SBR seri SBR002 yang disampaikan oleh masyarakat sampai dengan penutupan masa penawaran adalah sebesar Rp3,929 triliun. Dana hasil penjualan SBR002 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2016.
Tanggal penerbitan atau setelmen ditetapkan 25 Mei 2016 dengan jatuh tempo pada 20 Mei 2018. Jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal dan referensi kupon adalah tingkat bunga penjaminan LPS.
Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama (tanggal 26 Mei 2016 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2016) adalah sebesar 7,50%, berasal dari tingkat bunga penjaminan LPS pada saat penetapan sebesar 7,25% ditambah spread tetap 25 bps.
Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan Jatuh Tempo. Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada tingkat bunga penjaminan LPS ditambah spread tetap 25 bps.
Tingkat bunga penjaminan LPS mengacu pada tingkat bunga penjaminan simpanan untuk Bank Umum yang berlaku pada tanggal penyesuaian kupon. Tingkat kupon minimal (floor) sebesar 7,50% Pembayaran kupon dilakukan tiap tanggal 20 tiap bulan.
Adapun, penjualan SBR002 berhasil menjangkau 11.930 pemesan di 33 provinsi di Indonesia, dengan jumlah pemesan terbesar berada pada kisaran 5 juta sampai dengan 100 juta.
SBR merupakan salah satu instrumen baru Obligasi Negara untuk investor ritel yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2014. SBR seri SBR002 diperkaya fiturnya dengan fasilitas pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) pada periode yang telah ditetapkan. Early redemption merupakan pelunasan pokok SBR oleh Pemerintah sebelum jatuh tempo dengan cara tunai dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan. Penambahan fitur fasilitas early redemption mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.
Disamping untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN 2016, penerbitan SBR002 merupakan bagian dari pengembangan instrumen obligasi negara kepada investor ritel yang bertujuan untuk memperluas basis investor ritel dan diversifikasi instrumen. SBR tidak hanya menjadi alternatif instrumen investasi yang aman bagi masyarakat luas, tetapi juga mendorong peran serta masyarakat dalam pembiayaan pembangunan dalam rangka mewujudkan kemandirian bangsa.