Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi imbal hasil surat utang negara (SUN) pada perdagangan hari ini Selasa (24/5/2016) berpeluang turun seiring imbal hasil global yang terkoreksi.
Ekonom Rangga Cipta PT Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan imbal hasil SUN masih naik hingga perdagangan kemarin, meskipun rupiah mulai menguat sementara imbal hasil obligasi global (yang dipimpin oleh US Treasury) melanjutkan penurunannya.
Selain koreksi ekspektasi kenaikan FFR target di Juni 2016 menyusul buruknya data manufaktur AS, harga minyak mentah yang terus turun juga membantu menekan imbal hasil obligasi global. Dari domestik isu negatif masih menekan harga SUN mulai dari ketidakpastian tax amnesty, peringkat dari S&P sampai dikuranginya kewajiban kepemilikan SUN oleh lembaga keuangan.
“Akan tetapi dalam jangka menengah ruang penurunan imbal hasil masih cukup terbuka melihat inflasi rendah serta prospek pelonggaran moneter lanjutan untuk mendukung pertumbuhan yang melambat,” kata Rangga dalam riset yang diterima, Selasa (24/5/2016).