Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan pada penutupan perdagangan sesi I Senin (23/5/2015) ditutup menguat 26,07 poin atau 0,55% ke level 4.737,95. Nilai tukar rupiah yang mulai rebound dinilai turut mengerek penguatan IHSG.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di kisaran 4.714,67-4.741,65 setelah dibuka di 4.714,67. Dari 528 saham, sebanyak 135 saham menguat, 91 saham melemah, dan 302 saham stagnan sepanjang sesi I.
Adapun, saham TLKM menjadi pendorong penguatan IHSG. TLKM tercatat menguat 7,60%, disusul oleh saham BMRI yang naik 3,81%, UNVR 3,23% dan GGRM 2,44%. Sementara, saham SMGR menjadi saham yang paling menekan IHSG dengan penguatan 1,11%.
Dari 9 sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 7 sektor menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur dengan kenaikan 1,31%, disusul oleh sektor tambang 0,75%, consumer 0,71% dan finansial 0,56%.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan penguatan IHSG hingga perdagangan sesi I hari ini didorong oleh nilai tukar rupiah yang mulai rebound. Di akhir sesi I, rupiah menguat 27 poin atau 0,20% ke level Rp13.581.
“Ini karena rupiah yang mulai rebound, dampaknya ke pasar saham juga. Sentimennya lebih ke global ya penguatan rupiah, soalnya dalam negeri tidak ada rilis data atau perkembangan yang dignifikan,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (23/5/2016).