Bisnis.com, JAKARTA– Indeks dolar Amerika Serikat bergerak melemah tipis pada awal perdagangan pagi ini, Senin (23/5/2016).
Indeks yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama tersebut bergerak turun walau tipis sebesar 0,02% atau 0,019 poin ke level 95,315 pada pukul 07.02 WIB, setelah dibuka melemah 0,02% ke level 95,319.
Pada perdagangan Jumat (20/5/2016), indeks dolar AS ditutup dengan penguatan tipis sebesar 0,05% atau 0,047 poin ke level 95,334, setelah dibuka di posisi stagnan pada awal perdagangan.
Indeks dolar AS sebelumnya mengalami reli penguatan selama tiga hari berturut-turut di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan Fed Funds Rate (FFR) target yang dipicu oleh sentimen hasil notulensi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC minutes) April lalu.
FOMC minutes menunjukkan sikap terbuka sebagian besar pembuat kebijakan terhadap penaikan suku bunga acuan (Fed Funds Rate/FFR) bulan depan apabila perekonomian AS terus menunjukkan perbaikan.
Di lain sisi, pasar masih menimbang pernyataan hawkish the Fed dan bersikap menjadi sedikit berlebihan. Spekulasi dan respons terhadap prospek tersebut kian merebak padahal sebelumnya pasar sempat melihat nyaris tidak adanya kemungkinan bagi the Fed untuk menaikkan suku bunganya pertengahan tahun ini.
Akan tetapi, sejumlah data ekonomi yang kuat, komentar lanjutan dari pejabat the Fed, serta rilis terbaru oleh bank sentral tersebut atas risalah pertemuan terakhirnya telah mengubah persepsi tersebut.
Setelah sebelumnya Presiden the Fed untuk wilayah New York William Dudley memberikan pernyataan bahwa perekonomian AS dapat cukup kuat untuk memastikan adanya penaikan suku bunga pada Juni atau Juli, pejabat the Fed lainnya termasuk James Bullard dan John Williams juga dijadwalkan akan memberikan komentar selanjutnya.
Posisi indeks dolar AS
23 Mei (Pkl. 07.02 WIB) | 95,315 (-0,02%) |
20 Mei | 95,334 (+0,05%) |
19 Mei | 95,287 (+0,22%) |
Sumber: Bloomberg Dollar Index