Bisnis.com, TOKYO – Bursa saham Asia bergerak melemah pada awal perdagangan pagi ini, Rabu (18/5/2016), menyusul percepatan inflasi AS dan komentar pejabat the Fed yang mendorong kembali prospek kenaikan tingkat suku bunga bulan depan.
Indeks MSCI Asia Pacific, di luar Jepang, turun 0,8%. Indeks Nikkei Jepang naik 0,6% sejalan dengan kinerja yen yang terlihat melemah menyusul rilis data PDB sebesar 0,2% ke 109,33 per dolar.
Namun bursa saham Jepang mengikis kerugiannya setelah negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut secara tidak terduga membukukan 1,7% pertumbuhan sepanjang kuartal I.
“Mata uang yen sedikit menguat karena pertumbuhan lebih kuat dari yang diprediksi,” kata Ayako Sera, market strategist Sumitomo Trust and Banking kepada Reuters. “Namun melihat detailnya, masih terdapat hal yang mengkhawatirkan termasuk belanja modal.”
Pasar sekarang memantau pertemuan antara Perdana Menteri Shinzo Abe dengan pemimpin partai koalisinya yang mungkin membicarakan penundaan rencana kenaikan pajak penjualan demi mendukung ekonomi yang lesu.
Indeks CSI 300 China tergelincir 0,9% , sementara indeks Shanghai Composite drop 1,2%. Indeks Hang Seng Hong Kong juga dilaporkan meluncur 1,2%.