Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan pagi ini, Rabu (18/5/2016).
IHSG dibuka melemah 0,15% atau 7,26 poin poin ke level 4.721,90 dan terus melemah sebesar 0,24% atau 11,21 poin ke 4.717,94 pada pukul 09.06 WIB.
Sebanyak 10 saham bergerak menguat, 20 melemah, dan 498 saham stagnan dari 528 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan penekan utama dari sektor finansial yang melemah 0,50%, disusul sektor konsumer yang melemah 0,20%.
Adapun tiga sektor lailnnya bergerak menguat, dimpimpin oleh sektor infrastruktur dengan penguatan sebesar 0,25%.
Dalam risetnya yang diterima pagi ini, tim riset Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks akan bergerak pada rentang 4688-4758.
"IHSG diprediksi akan seirama dengan pasar regional yang mengalami tekanan," paparnya dalam riset.
Hal itu, lanjutnya, terjadi setelah angka core inflasi AS di level 2.1% dan juga pernyataan petinggi bank sentral AS atau the Fed yang tidak menutup kemungkinan adanya kenaikkan suku bunga lebih dari sekali dalam tahun ini.
Walaupun adanya sentimen positif dari kenaikkan harga minyak bumi mendekati level 50 dollar Amerika (AS) per barrel dan juga laju pertumbuhan YoY GDP Jepang di 1.7%, jauh di atas konsesus.
"Kita memperkirakan faktor the FED akan lebih berpengaruh ke pasar modal kita terutama pasar obligasi yang rentan terhadap profit-taking," tambahnya.
Sementara itu, rupiah terpantau bergerak melemah sebesar 0,23% atau 30 poin ke 13.325 per dolar AS pada pukul 09.15 WIB.
Saham-saham penekan IHSG pada awal perdagangan:
BBRI | -1,03% |
BBCA | -0,77% |
BMRI | -0,57% |
ASII | -0,40% |
Saham-saham pendorong IHSG pada awal perdagangan:
TLKM | +0,54% |
CPIN | +0,66% |
PWON | +0,98% |
AKRA | +0,85% |
Sumber: Bloomberg