Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Selasa (17/5/2016).
Harga komoditas logam tersebut diperdagangkan menguat sebesar 0,81% atau 1,70 poin ke US$210,60 per pound pada pukul 13.53 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan tipis sebesar 0,05% atau 0,10 poin di posisi 209 pagi tadi.
Pada perdagangan Senin (16/5/2016), harga tembaga ditutup dengan penguatan sebesar 0,72% atau 1,50 poin ke US$208,90 per pound meski mengalami pergerakan stagnan pada awal perdagangan.
Penguatan harga tembaga pada hari ke-2 perdagangan ditopang oleh sejumlah sentimen positif antara lain lonjakan harga minyak mentah ke level tertinggi dalam enam bulan akibat prospek meredanya kelebihan suplai global. Pelonjakan harga minyak mentah turut mengangkat harga komoditas lainnya termasuk tembaga.
Sejalan dengan lonjakan harga minyak mentah, terdapat pula optimisme atas prospek pertumbuhan global menyusul hasil positif laporan laba perusahaan yang mendorong pergerakan saham.
Seperti dilansir Bloomberg, saham produsen tunggal tembaga di Polandia KGHM Polska Miedz SA melejit 4,7% dan diperdagangkan 3,8% lebih tinggi kemarin menyusul perolehan laba kuartal pertama perusahaan yang melampaui prediksi para analis.
Di sisi lain, negara penghasil tembaga teratas dunia Chili mengharapkan peningkatan harga setelah 2018 didukung oleh kenaikan permintaan dari China.
“Kami memliki keyakinan besar akan peningkatan harga,” ucap Sergio Hernandez, Presiden Chilean Copper Commission. “China mengkonsumsi sekitar separuh dari produksi tembaga global dan hal itu akan meningkat sebesar 58% dalam sepuluh tahun.”
Pergerakan tembaga di Comex Commodity Exchange untuk kontrak Juli 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
17/5/2016 (Pukul 13.53 WIB) | 210,60 | +0,81% |
16/5/2016 | 208,90 | +0,72% |
13/5/2016 | 207,40 | -0,02% |
12/5/2016 | 207,45 | -1,38% |
11/5/2016 | 210,35 | +0,53% |
Sumber: Bloomberg