Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah ditutup pada level tertinggi dalam enam bulan terakhir setelah data persediaan minyak Amerika Serikat menunjukkan penurunan yang tak terduga.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni ditutup menguat US$1,57 ke US$46,23 per barel di New York Mercantile Exchange, yang merupakan level tertinggi sejak 4 November 2015.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak Juli naik US$2,08 atau 4,6% ke US$47,60 barel.
“Bukan hanya minyak mentah, persediaan bensin serta minyak distilasi juga menurun. Ini disebabkan oleh tingginya permintaan dan berkurangnya produksi,” kata Matt Sallee dari Tortoise Capital Advisors seperti yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (11/5/2016).
Penguatan harga minyak juga dipengaruhi oleh melemahnya dolar AS. Bloomberg Dollar Spot Index terpantau melemah 0,6%.
Data badan administrasi energi AS menunjukkan persediaan minyak turun ke 540 juta barel per akhir minggu lalu, turun dari level tertinggi sejak 1930.
Sementara itu, persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, meningkat 1,52 juta ke 67,8 juta barel. Penurunan persediaan minyak terbesar terdapat di Gulf Coast yang turun hinggal 1,42 juta barel.
Sementara itu, stok bensin AS turun 1,23 juta barel minggu lalu, sedangkan stok bensin distilasi turun 1,65 juta barel.