Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puradelta Lestari (DMAS) Optimistis Lampaui Target Jual Lahan

PT Puradelta Lestari Tbk. optimistis target penjualan lahan industri tahun ini akan melampaui target yang seluas 50 hektare, mengingat ada lima investor yang dibidik perseroan
Lahan Industri./Bisnis.com
Lahan Industri./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Puradelta Lestari Tbk. optimistis target penjualan lahan industri tahun ini akan melampaui target yang seluas 50 hektare, mengingat ada lima investor yang dibidik perseroan.

Hongky Jeffry Nantung, Presiden Direktur Puradelta Lestari, mengatakan sekitar 70%--80% dari target pra penjualan luas lahan industri yang dipatok tahun ini akan terealisasi pada semester I/2016. Sebabnya, dua perusahaan investor sudah siap menandatangani pembelian lahan.  

“Prospek lahan industri ada lima investor yang sedang kami garap. Semeter pertama tahun ini bisa 70% sampai 80% dari target terpenuhi karena dua investor sudah sangat dekat dengan penandatanganan,” katanya selepas rapat umum pemegang saham, Rabu (11/5/2016).

Dua perusahaan yang menjadi investor tersebut menurutnya bukan pabrikan otomotif, namun masih terkait dengan industri tersebut. Maklum saja, di kawasan industri Greenland yang dikelola perseroan sudah lebih dulu Suzuki, Mitsubishi, dan Wuling membeli lahan.

Dia mengatakan dari total lima investor tadi ada pula yang tidak berkaitan dengan industri otomotif. Hongky enggan menyebut siapa saja perusahaan yang memborong lahan emiten bersandi saham DMAS itu, namun dia mengatakan kliennya adalah perusahaan besar dari Asia termasuk Jepang, dan luar Asia.

Jika dikonversikan ke dalam rupiah, dengan target penjualan lahan industri 50 hektare perseroan berharap bisa mengantongi pendapatan Rp1,3 triliun. Sebagai gambaran, lahan perseroan dibanderol sekitar Rp2,3 juta per meter persegi untuk pembelian di kisaran 2 hektare hingga 2,5 hektare.

Jika pembelian lahan di atas luas tersebut, perseroan memberikan insentif penurunan harga. Adapun untuk kuartal I/2016, perseroan baru merealisasikan penjualan sekitar 2,2 hektare yang bernilai sekitar Rp60 miliar.

Hongky mengamini jika penjualan pada tri wulan pertama tahun ini tak tinggi. Hal itu dikarenakan investor yang masuk tidak melulu dari Jepang yang notabene sudah mengetahui iklim berinvestasi di Indonesia.

“Jadi sekarang ini mereka tidak terbiasa dengan iklim investasi di Indonesia sehingga yang kami prediksi di kuartal I agak mundur karena memang butuh waktu lebih lama,’ tuturnya.

Ditanyai terkait land bank, pihak perseroan mengklaim memiliki 1.200 hektare. Tahun ini rencananya perseroan akan menyelesaikan proses akuisisi seluas 135 hektare dengan dana sisa hasil iinitial public offering (IPO).

Hingga 31 Maret 2016 perseroan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp704 miliar dari hasil bersih sebanyak Rp978 miliar. Pada 2017 lahan yang dimiliki tersebut kurang lebih setengahnya akan diperuntukan bagi hunian dan komersial.

Saat ini perseroan memang lebih fokus mendorong penjualan lahan industri terlebih dahulu. Selanjutnya, jika kawasan industri telah berdiri sektor komersial dan hunian akan menjadi penunjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper