Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APII Patok Pertumbuhan Signifikan

PT Arita Prima Indonesia Tbk. mematok pertumbuhan kinerja yang signifikan seiring diversifikasi produk dan penambahan jaringan distribusi tahun ini
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—PT Arita Prima Indonesia Tbk. mematok pertumbuhan kinerja yang signifikan seiring diversifikasi produk dan penambahan jaringan distribusi tahun ini.

Low Yew Lean, Direktur Utama Arita Prima Indonesia, mengatakan untuk penjualan pihaknya tahun ini membidik capaian hingga Rp290 miliar. Adapun untuk laba bersih emiten bersandi saham APII itu menargetkan Rp35 miliar.

Target penjualan yang disasar pada 2016 tersebut bertumbuh sekitar 43% jika dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun lalu sebesar Rp202,11 miliar. Adapun laba bersih yang dibidik tahun ini mencapai dua kali lipat dari perolehan tahun lalu yang sebesar Rp16,53 miliar.

“Kami melakukan diversifikasi produk dan memperluas jaringan, selain itu kebijakan pemerintah terhadap sektor industri dan infrastruktur meningkatkan permintaan produk kami. Itu membuat kami optimistis,” ujarnya, Selasa (10/5).

Emiten yang bergerak di bidang bisnis distributor Valve, instrumentasi, control system dan safety equipment tersebut tahun ini memang gencar memasarkan produk baru. Dia menyebut, saat ini perseroan memiliki 10 divisi penjualan.

Masing-masing divisi tersebut dibentuk untuk menyasar pasar yang berbeda seperti divisi industri sawit, minyak dan gas, perkapalan, serta infrastruktur. Pada setiap divisi, perseroan melakukan diversifikasi produk sesuai kebutuhan di masing-masing pasar.

Diversifikasi tersebut diantaranya produk penunjang seperti pompa, control valve, maupun instrumentasi. Sehingga, produk yang dihasilkan perseroan lebih terintegrasi. Selain itu, untuk menggenjot kinerja, perseroan pun fokus pada divisi yang tahun ini lebih prospektif.

“Kami menyasar infrastruktur yang lagi bagus karena berbicara komoditas memang sedang turun dan pemerintah sedang genjot di sektor itu [infrastruktur]. Saat ini ada 10 divisi sementara itu cukup tidak akan ditambah hanya produknya saja yang bertambah,” ujarnya.

Adapun untuk menyokong distribusi dan penjualan saat ini perseroan diperkuat 31 cabang yang sebagian besar ada di wilayah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Oleh karena itu tahun ini perseroan akan menambah hingga lima cabang yang mayoritas akan difokuskan untuk memperluas pasar di kawasan Indonesia bagian timur.

Kawasaan Indonesia bagian timur yang dimaksud perseroan akan meliputi Sulawesi, kepulauan Maluku dan Papua. Pada kuartal I/2015, satu unit cabang telah dibuka di Jawa. Sisanya yaitu dua cabang akan dibuka di Sulawesi, satu di Maluku dan Papua.

Low mengatakan, satu cabang memakan investasi sekitar Rp2 miliar. Sehingga tahun ini pihaknya hanya menganggarkan belanja modal sekitar Rp10 miliar untuk ekspansi usaha tersebut.

Sementara itu, meniliki kinerja keuangan perseroan pada kuartal I/2015 belum sejalan dengan harapan. Pada periode tersebut perseroan membukukan penjualan sebesar Rp48,09 miliar dengan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp6,31 miliar.

Penjualan bersih itu turun sekitar 11,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp54,11 miliar. Adapun laba tumbuh 18,42% dari tri wulan pertama tahun lalu sebesar Rp5,32 miliar.

Low mengakui penurunan penjualan terjadi karena demand yang terdampak kondisi ekonomi dalam negeri dan global yang masih merangkak dari pelambatan. Di sisi lain terkait laba yang meningkat, dia menyebut pihaknya berhasil menekan berbagai beban.

Dicatat dalam laporan keuangan perseroan, beban pokok penjualan pada Januari-maret 2016 tercatat Rp18,15 miliar sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp18,42 miliar. Adapun beban usaha pada tri wulan pertama tahun ini Rp18,05 miliar sedangkan kuartal I/2015 Rp18,28 miliar.

Meski demikian pihaknya optimistis pasar akan merangkak naik pada kuartal III/2016 seiring cairnya dana berbagai proyek yang meningkatkan demand pasca Lebaran. Selain itu, pada periode tersebut diharapkan kondisi ekonomi dalam negeri maupun global bisa lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper