Bisnis.com, JAKARTA- Reli penguatan harga minyak mentah berlanjut pada awal perdagangan hari ini, Senin (9/5/2016) menyusul kebakaran hutan di Kanada yang menutup pasokan minyak mentah.
Harga minyak WTI kontrak Juni melejit di hari ke-4 sebesar 1,90% atau 0,85 poin ke US$45,51 per barel pada pukul 11.06 WIB setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan sebesar 0,76% atau 0,34 poin di US$45 per barel. Pada penutupan perdagangan Jumat (6/5/2016), WTI bertengger di 44,66 per barel dengan kenaikan sebesar 0,77%.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juli juga terpantau menanjak sebesar 1,39% atau 0,63 poin ke US$46 per barel, melanjutkan penguatan pada awal perdagangan.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah naik pada awal perdagangan di Asia sejalan dengan penghentian pasokan sepanjang akhir pekan lalu karena insiden kebakaran hutan yang melanda Kanada dan menutup separuh kapasitas lahan minyak negara tersebut.
“Saya rasa kebakaran itu akan memberikan dampak besar mengingat Kanada mengekspor sekitar 3,5 juta barel minyak per hari ke AS,” ujar Carl Larry, direktur pengembangan bisnis minyak dan gas di Frost & Sullivan.
Para analis juga mencerna berita pengangkatan menteri energi baru Arab Saudi Khalid al-Falih untuk menggantikan menteri Ali al-Naimi. Khalid al-Falih dikenal sebagai reformis dan mendukung rendahnya harga minyak.
Pada hari Minggu (8/5/2016), Khalid menyatakan bahwa negara pengekspor minyak terbesar tersebut berkomitmen untuk memenuhi permintaan serta akan mempertahankan kebijakan petroleumnya.