Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melemah Tertekan Dolar & Ekuitas AS

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena harga minyak yang lebih kuat menyebabkan ekuitas dan dolar AS berbalik naik, meskipun data AS lebih buruk dari perkiraan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CHICAGO--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena harga minyak yang lebih kuat menyebabkan ekuitas dan dolar AS berbalik naik, meskipun data AS lebih buruk dari perkiraan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 12,6 dolar AS, atau 1 persen, untuk menetap di 1.248,30 dolar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan, karena indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,76 persen menjadi 94,77 pada pukul 18.10 GMT.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut ketika indeks Dow Jones Industrial Average naik 178 poin atau 1 persen pada pukul 18.10 GMT.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara itu, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Pedagang secara hati-hati memantau reaksi pasar terhadap dua laporan yang dirilis pada Rabu.

Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Sensus AS menunjukkan penjualan ritel turun lebih buruk dari yang diperkirakan 0,3 persen pada Maret, ketika para analis mencatat bahwa penjualan mobil lemah, serta penjualan ritel di negara itu.

Emas tertahan dari penurunan lebih lanjut karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen juga turun lebih buruk dari yang diperkirakan 0,1 persen, sebuah tanda pergerakan deflasi.

Para analis mencatat bahwa ukuran ini dengan hati-hati diawasi oleh Federal Reserve AS untuk inflasi, karena mengendalikan inflasi adalah salah satu mandat The Fed.

Mengingat dua laporan terbaru itu, para pedagang percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Juli.

Menurut alat Fedwatch CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen mencapai 18 persen pada pertemuan Juni 2016, dan 30 persen pada pertemuan Juli 2016.

Perak untuk pengiriman Mei naik 10,3 sen, atau 0,63 persen, menjadi ditutup pada 16,325 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Juli menambahkan 3,3 dolar AS, atau 0,33 persen, menjadi ditutup pada 1.003,00 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Rustam Agus
Sumber : Antara/Xinhua
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper