Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pertambangan PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mempercepat pelunasan utang untuk menekan tingkat risiko keuangan serta mengurangi beban bunga.
Lee Kang Hycob, Direktur Utama Samindo Resources, mengatakan pelunasan sebagian utang dilakukan oleh anak usaha perseroan, PT SIMS Jaya Kaltim pada 8 April 2016.
"Pelunasan sebagian utang sebesar US$11,5 juta kepada Bank KEB Hana," katanya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Selasa (12/4/2016).
Dia mengatakan, perseroan sebelumnya juga telah melakukan pelunasan sebagian utang atas nama PT Samindo Utama Kaltim senilai US$2 juta kepada Bank KEB Hana. Jumlah tersebut setara dengan 14,5% dari total ekuitas perseroan.
Pelunasan sebagian utang tersebut, katanya, merupakan kebijakan perseroan untuk menekan tingkat risiko keuangan, serta mengurangi beban bunga.
Dalam laporan keuangan emiten berkode saham MYOH tersebut, laba bersih perseroan naik 9,52% dari sebelumnya US$22,58 juta menjadi US$24,73 juta. Pendapatan perseroan pada tahun lalu merosot 11,43% dari US$254,43 juta menjadi US$228,33 juta.
Akan tetapi, Samindo-emiten batubara--mampu menekan biaya pokok pendapatan sebesar 61,51% dari sebelumnya US$216,52 juta menjadi US$134,06 juta.
Tahun lalu, MYOH masih mengalami rugi kurs yang membengkak 262,71% dari sebelumnya hanya US$595.000 menjadi US$2,14 juta. Sedangkan, selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan melesat 221,48% dari sebelumnya US$1,21 juta menjadi US$3,89 juta.
Adapun, utang bank perseroan menyusut 25,36% dari US$22 juta menjadi US$17,55 juta. Sedangkan, utang usaha turun 28,87% dari US$19,73 menjadi US$15,31 juta.
Jumlah lialibilitas menurun 21,7% dari US$82,61 juta menjadi US$67,88 juta. Jumlah aset perseroan menyusut 7,96% pada tahun lalu dari sebelumnya US$163,27 juta menjadi US$151,23 juta.
Dari jumlah tersebut, jumlah aset lancar perseroan naik 4,29% dari US$81,83 juta menjadi US$85,34 juta. Sedangkan, jumlah aset tidak lancar menyusut 7,3% dari US$81,44 juta menjadi US$75,90 juta.