Bisnis.com, JAKARTA – Indeks emerging markets naik menyusul menguatnya harga harga minyak mentah yang mendorong saham-saham di sektor energi.
Indeks MSCI Emerging Markets menguat 0,9% ke level 816,82, sehingga mengurangi tingkat penurunan minggu lalu menjadi 1,1%. Sementara itu, indeks MSCI Emerging Markets Currency menguat 0,4%.
Sembilan dari 10 kelompok industri ditutup menguat Jumat (8/4/2016) minggu lalu, dipimpin oleh sektor energi yang menguat 2,1%. Indeks acuan negara-negara berkembang ini telah menguat 2,9% sepanjang tahun ini dan diperdagangkan pada 11,7 kali estimasi laba satu tahun.
Penguatan harga minyak pada akhir pekan lalu membantu meningkatkan permintaan aset berisiko karena investor masih mempertanyakan kekuatan reli baru-baru ini menyusul kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global yang goyah.
“Penguatan harga minyak membantu asset berisiko. Sementara itu, sentiment masih rapuh,” kata Michael Wang dari Amiya Capital LLP kepada Bloomberg.
Sementara itu, Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde Kamis lalu (7/4/2016) mengatakan bahwa IMF mungkin akan menurunkan prospek pertumbuhan global dan catatan pertemuan Federal Reserve bulan Maret yang dirilis sehari sebelumnya juga menunjukkan peningkatan risiko global.
Indeks Ibovespa Brazil menguat 3,7% dan mata uang real menguat 2,7% terhadap dolar AS. Sementara itu, indeks Micex Rusia menguat 1%. Indeks saham di seluruh negara berkembang di Eropa menguat, dipimpin oleh indeks saham Ceko dan Turki yang menguat lebih dari 1,6%.
Di Asia, Shanghai Composite Index minggu lalu ditutup melemah 0,8% dan membukukan pelemahan mingguan pertama dalam satu bulan.